spot_img
Categories:

Menjadi Insan Qurani yang Sejati

- Advertisement -

Oleh: Muhtadi

Judul Buku: Oase Al-Qur’an; Petunjuk dan Penyejuk Kehidupan
Penulis: Dr.K.H. Ahsin Sakho Muhammad
Penerbit: Qaf Media
Tahun Terbit: I, Oktober 2020
Tebal Buku: 518 Halaman
ISBN: 978-602-5547-87-4

Ketelatenan, Dr. Ahsin Sakho Muhammad, dalam merangkai kata dalam bukunya Oase Al-Qur’an; Petunjuk dan Penyejuk Kehidupan menjadi bukti nyata akan keseriusannya dalam menyuguhkan hal baru sebagai hidangan kepada khalayak umum dengan perspektif Al-Qur’an. Dan hal inilah yang menjadi ciri khas dari Dr. Ahsin Sakho di setiap bukunya; tidak pernah lepas dari topik Al-Quran, selalu memberikan pencerahan dari kalamullah. Sehingga siapa yang tidak langsung tergugah hatinya ketika membaca buku Dr. Ahsin Sakho yang secara keseluruhan mengajak untuk kembali ke jalan yang benar saat zaman dikekang keadaan.

Buku ini —Oase al-Qur’an, yang sebelumnya tiga jilid— menyuguhkan oase-oase bagi semua manusia untuk kembali bercengkrama dengan al-Qur’an, apalagi dibaca seperti bulan  Ramadan, tentu akan mendapat hikmah tersendiri di setiap sub-babnya. Dengan tema-tema tajam yang menukik serta dilandasi nash-nash al-Qur’an, menjadikan oase yang disuguhkan menjadi pemantik pikiran agar tetap menjadi insan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Menggunakan pendekatan ruhani yang sudah menjadi ciri khas Dr. Ahsin Sakho —hendak mengajak pembaca untuk semakin (lebih) dekat dengan kitab Allah. Sebab tiada lain pegangan yang bisa dijadikan pegangan hidup untuk mengarahkan ke jalan yang lebih baik. Wahyu qurani adalah cahaya bagi manusia.(hal.133) sebab hanya dia yang patut kita jadikan petunjuk hidup. Dengan begitu tak ada alasan untuk menggantungkan hidup kecuali Dia.

Buku yang tebal ini agaknya akan banyak memberikan jaminan kepada pembaca. Di samping buku ini mengajak seluruh pembaca untuk tetap konsiten kepada kebaikan. Buku yang akan memperluasan wawasan tentang al-Qur’an ini juga mengajak pencinta Kalamullah semakin menggantungkan hidup kepada-Nya.

Pencinta al-Qur’an akan mendapatkan jaminan hidup yang sejahtera baik di dunia ataupun di akhirat. Belum lagi Kalamullah memiliki keistimewaan yang tiada banding, karena semua ajarannya jelas dan terang, tak ada keraguan di setiap ayat-ayatnya, sebab firman-Nya selalu mutlak dan hakiki akan kebenarannya.

Kebenaran al-Qur’an sulit untuk disalahkan, meskipun zaman berubah, esensi dari al-Qur’an tidak akan berubah sedikitpun, sebab substansi al-Qur’an bersifat fleksibel dan kredibel tidak sama seperti literatur lain. Dengan ketidakterbatasannya itu al-Qur’an menjadi rujukan umat manusia terlebih umat Islam.

Tidak ada tema-tema spesifik dalam buku ini, sebab rata-rata semua tulisannya dilahirkan di saat waktu senggang. Hal inilah yang menjadikan buku ini enak dibaca ketika memiliki waktu luang. Secara isi, buku ini kurang pas untuk dijadikan bahan rujukan ilmiah karena data yang disuguhkan amat sedikit, sebab Dr. Ahsin Sakho menulis buku ini hanya ketika dirinya terilhami. Barangkali hal inilah yang menjadikan buku ini berbeda dari buku-bukunya yang lain. Meskipun demikian, buku ini tidak mengurangi kenyaman pembaca dalam membaca, adalah bahasa yang ringan dan renyah menjadikan buku ini teman di kala kosong kegiatan.

Kehebatan buku ini juga terletak pada penulisnya itu sendiri, seba di samping lihai memilih diksi, Dr. Ahsin Sakho, juga piawai dalam mengelola rasa di setiap kalimatnya. Pengolaan rasa ini yang menjadi poin plus dari buku serta penulis buku ini. Dengan over spiritnya Dr. Ahin Sakho Muhammad mencoba untuk meyakinkan pembaca agar lebih senantiasa membaca al-Qur’an. Sebab kita mengetahui—untuk memetik hidayah—kita perlu lebih dekat dengan kesukaan-Nya.

Maka dari itu, untuk mendapatkan hidayah, kita cukup memabaca al-Qur’an. Al-Qur’an memang kitab hidayah manusia dan kemanusiaan. (hal.139) jika manusia sudah mendapatkan hidayah, niscaya ia akan dimudahkan segala urusannya, terlebih di akirat dan di dunia.

Sekurang-kurangnya, ada 300 oase yang terkumpul dalam buku yang akan menuntun pembaca menjadi insan qurani. Seperti dalam kata pengantarnya, bahwa setiap penulisan oase ini, Dr. Ahsin Sakho, hanya menunggu ilham untuk menulis, juga tidak dituntut oleh konflik yang terjadi dan tidak pula terprovokasi oleh isu-isu yang beredar luas. Oase yang ditulis ini murni hanya ingin mengajak pembaca untuk lebih dekat dengan al-Qur’an. Karena di dalamnya ia juga mengajak tentang memanusiakan manusia. Manusia hendaklah mampu menjaga hubungan yang humoris dengan manusia lainya.

Jember, 2021

Muhtadi, Penulis kelahiran Gedangan, Sukogidri, Ledekombo, Jember dan sekarang sedang mengabdikan dirinya pada ilmu pengetahuan di Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa. Aktif di Organisasi Ikatan Santri Annuqayah Jawa (Iksaj) dan Komunitas Penulis Kreatif (KPK)-Iksaj.

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Redaksi
Redaksihttps://pcnusumenep.or.id
Website resmi Nahdlatul Ulama Sumenep, menyajikan informasi tentang Nahdlatul Ulama dan keislaman di seluruh Sumenep.
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...