spot_img

Teh Mpon-Mpon, Cara Pesantren Annuqayah Kuatkan Imun Santri saat Pandemi

- Advertisement -

Guluk-Guluk, NU Online Sumenep

Kasus lonjakan pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian semua pihak. Sejak beberapa minggu terakhir, sudah puluhan ribu nyawa direnggut oleh virus mematikan ini. Sebab ditemukan banyak varian baru yang lebih ganas dari sebelumnya.

Akibatnya, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan status darurat sejak 3 Juli 2021 kemarin. Mencakup wilayah Jawa dan Bali.

Tidak terkecuali di Kabupaten Sumenep. Bupati Ahmad Fauzi juga menerapkan PPKM sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 15 Tahun 2021. Tentu untuk menekan laju penyebaran virus tersebut.

Namun ada yang berbeda di balik semua itu. Di saat yang lain dicemaskan dengan kondisi pandemi yang terus memprihatinkan, ternyata ada hal berbeda dan langka yang dilakukan oleh salah satu pondok pesantren di Sumenep dalam menghadapi pandemi itu.

Adalah Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri Guluk-Guluk Sumenep, yang setiap harinya menyediakan teh herbal untuk umum, baik kepada santri, wali santri maupun para pengunjung lainnya. Hal ini dilakukan sebagai ikhtiar meningkatkan imunitas tubuh di tengah lonjakan penyebaran Covid-19.

Mpon-Mpon, adalah nama sejenis jamu herbal yang diinisiasi langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri, Ny. Shafiyah A. Win. Agar tidak terkesan menakutkan, kemudian resepnya dimodifikasi dengan menambah daun teh. Sehingga disebut Teh Mpon-Mpon.

Setiap harinya, sebanyak 60 liter Teh Mpon-Mpon diproduksi. Disediakan secara gratis kepada para santri, wali santri maupun pengunjung. Cukup dengan membawa gelas sendiri, siapa pun bisa menikmati jamu herbal yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh itu.

Menurut penuturan Pengasuh, saat mengisi acara Sharing Kesehatan bersama santri pada Kamis (1/7/2021) lalu, Teh Mpon-Mpon diproduksi dan disediakan secara gratis, agar selain untuk meningkatkan imunitas tubuh, juga membiasakan santri hidup sehat dengan obat-obatan herbal.

“Kesehatan harus dijaga. Bukan hanya mengkonsumsi sesuatu yang halal, akan tetapi juga yang baik bagi tubuh. Halalan Thayyiban,” dawuh Ny. Shafiyah A. Win mengingatkan para santri.

Kepada NU Online Sumenep, salah seorang Pengurus Pesantren Divisi Kesehatan, Dwi Susanti menuturkan, bahwa resep Teh Mpon-Mpon diracik sendiri oleh Pengasuh. Sementara pengurus membantu proses pengolahan hingga menyajikan di beberapa tempat tertentu.

“Pengasuh sendiri yang meraciknya. Setalah itu diberikan ke kita untuk diolah dan disediakan di beberapa tempat, sehingga mempermudah santri maupun pengunjung menikmati Teh Mpon-Mpon itu,” ujarnya, Minggu (4/7/2021).

Pengurus kesahatan mengawali aktivitas paginya dengan mengolah Teh Mpon-Mpon di Dapur Barokah Lubri. Kemudian menempatkannya di depan Ruang Pulih Sehat (RPS), koperasi atau kantin dan posko kunjungan.

“Pagi-pagi kita mengolah racikan Teh Mpon-Mpon yang diberikan langsung oleh Pengasuh. Kemudian kita sediakan di tiga titik tersebut,” imbuhnya.

Kesadaran para santri untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membiasakan hidup sehat dengan obat-obatan herbal dilihat dari antusiasme mereka mengkonsumsi Teh Mpon-Mpon. Satu kali produksi langsung lenyap habis.

Dwi Susanti menambahkan, bahwa untuk menghadapi pandemi tidak perlu terlalu khawatir dan cemas. Sebab kondisi itu dapat menurunkan imunitas tubuh. Tetap patuhi protokol kesehatan. Kemudian tingkatkan imunitas dengan rutin meminum Teh Mpon-Mpon.

“Sejatinya kita tidak perlu terlalu cemas. Sebab hal itu akan menurunkan imunitas tubuh kita. Bila imunitas tubuh turun, maka virus akan mudah masuk. Mari kita patuhi protokol kesehatan, sembari rutin minum jamu herbal ini,” pungkasnya.

Editor: Ibnu Abbas

 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...