spot_img
Categories:

Giliran NU Gapura, Doakan Pandemi Segera Sirna

- Advertisement -

Gapura, NU Online Sumenep

Kasus pandemi Covid-19 masih terus meningkat pesat. Di sejumlah daerah terus berupaya dengan segala cara guna memutus mata rantai penyebaran virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, Cina itu. Banyak cara yang dilakukan, baik berupa ikhtiar lahir maupun bathin.

Ikhtiar lahir terus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 5 M dengan ketat. Di samping itu ikhtiar bathin juga galakkan seperti halnya memanjatkan doa sebagai sarana permohonan agar pandemi segera sirna.

Tidak terkecuali bagi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura, yang menggelar doa dan Pembacaan Burdah Bersama dengan melibatkan seluruh lembaga, pada Sabtu (10/7/2021) di Aula Aswaja Lantai 2 Kantor MWCNU setempat.

Hadir dalam pembacaan doa bersama ini, jajaran pengurus Syuriah dan Tanfidziyah, berserta lembaga-lembaga di bawah naungan MWCNU Gapura. Acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kiai Muhammad Syahid Munawar, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dalam sambutannya mengimbau kepada warga NU untuk menyeimbangkan antara ikhtiar lahir dan batin. Sebab pandemi yang tak kunjung berkesudah ini harus dijadikan sebagai momentum mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Kita harus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Mari kita sikapi dengan bijak kondisi ini. Jangan terlalu panik, namun tetap waspada. Jaga kesehatan dan patuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Sebab sejatinya ketentuan-ketentuan tersebut demi kebaikan kita bersama,” tutur beliau.

Tidak disampai di situ, Kiai Syahid juga meminta agar masyarakat secara umum lebih bijak menyikapi persoalan pandemi di tengah-tengah masyarakat. Agar tidak semakin membuat tatanan kehidupan sosial semakin mencemaskan dan membuat khawatir masyarakat.

Sikap bijak itu harus diwujudkan dalam tiga prilaku. Pertama, patuhi dan ikuti protokol kesehatan sembari meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kedua, selektif dalam mengkonsumsi berita yang beredar di media sosial. Sebab tidak semuanya dapat dibenarkan. Bahkan tidak jarang ditemukan berita-berita yang hoaks tentang pandemi. Ketiga, hendaknya masyarakat selalu waspada dengan update informasi dari sumber-sumber terpercaya.

“Ya sumber-sumber terpercaya itu bisa dari media NU, media yang dikelola pemerintah, maupun swasta yang kredibel,” pinta beliau.

Sementara KH. Moh. Alwi, Ketua MWCNU Gapura menuturkan, bahwa doa bersama ini digelar sebagai wujud keseragaman dan keselarasan dalam berorganisasi. Sebab bilamana di pusat mengintruksikan untuk melakukan ikhtiar bathin dalam menghadapi pandemi, tentu di bawah sudah seharusnya melaksanakan juga.

“Doa bersama ini kita gelar sebagai wujud dari intruksi yang diperintahkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PCNU Sumenep. Jadi seharusnya kita ikuti,” ungkap beliau kepada NU Online Sumenep.

Lain dari pada itu, Kiai Alwi juga menyebutkan bahwa ikhtiar batin penting untuk terus digalakkan. Sebab kondisi penyebaran Covid-19 setiap hari kian meningkat. Tentu semua elemen harus bergerak untuk berdoa bersama untuk keselamatan masyarakat.

“Keadaan yang semakin mencekam ini, dengan ujian yang kita saksikan bersama, mari kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Agar pandemi ini segera berlalu,” imbuh beliau.

Editor: Ibnu Abbas

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...