spot_img
Categories:

Rais NU Sumenep: Rasa Dengki Pihak Lain pada NU Harus Disyukuri

- Advertisement -

Manding, NU Online Sumenep

Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep KH. Hafidzi Syarbini mengatakan, bahwa ketika ada sekelompok orang yang dengki kepada Nahdlatul Ulama (NU), maka hal tersebut patut kiranya disyukuri.

“Jika ada orang yang dengki kepada NU, syukurilah. Itu berati NU baik,” ujar Kiai Hafidzi saat tausiyah acara Konsolidasi Organisasi dan Bahtsul Masail PCNU Sumenep di Pondok Pesantren Al-Bajigur, Tenonan, Manding, Sumenep, Ahad (12/09/2021).

Disebutkan oleh Kiai Hafidzi, bahwa kedengkian yang mereka lakukan tidak perlu dibalas dengan rasa dengki pula. Karena sikap dengki itu pasti tertuju pada yang baik, bukan pada yang buruk.

“Dengan itu seharusnya dapat menambah rasa syukur kita atas nikmat ke-NU-an yang diberikan oleh Allah SWT,” jelasnya.

Menurutnya, langkah NU sejak awal sudah santun, ramah, dan tawassuth. Namun demikian, banyak yang menyalahkan sikap NU tersebut. Entah hal tersebut berkaitan dengan tradisi atau amaliyah NU lainnya. Bahkan, tidak jarang ada yang membid’ahkan amaliyah NU, seperti hadrah dan lainnya.

“Tradisi-tradisi atau amaliyah NU harus terus dipertahankan, meski ada yang membid’ahkannya,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Batuan, Sumenep.

Lebih lanjut, Kiai Hafidzi menyebutkan, warga NU tidak patut membalas kedengkian tersebut seperti halnya yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di masa dahulu. “Akhlak santun yang demikian perlu kita tiru,” pesannya.

Disebutkan, bahwa orang yang suka menyalahkan orang lain itu karena tidak punya ilmunya atau tidak paham dengan hal itu. “Makanya, cukup dibiarkan saja. Karena ketika dibiarkan lambat laun mereka juga akan diam,” tuturnya.

Kiai Hafidzi pun menyampaikan rasa syukurnya karena bisa berkegiatan lagi, setelah sekitar tiga belum tidak bertemu karena penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Mari kita syukuri pertemuan ini, karena pertemuan kita ini untuk NU dan Islam Ahlussunna wal Jamaah An-Nahdliyah. Semoga terus bertemu dan tidak terputus lagi,” pungkasnya.

Diketahui, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan santunan kepada 30 anak yatim dari Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Manding.

Editor: A Habiburrahman

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

3
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...