Pragaan, NU Online Sumenep
Tersiarnya berita duka wafatnya Almaghfurlah KH Imron Syahruddin di berbagai media, membuat warga NU bertakziyah ke kediamannya. Baik di hari pertama hingga saat ini.
Membludaknya Nahdliyin atau jamaah tahlil mendapat perhatian dari pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan. Demi mengamankan dan mengatur lalu lintas, KH A Junaidi Mu’arif menginstruksikan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pragaan untuk menerjunkan pasukan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Wakil Ketua Banser Lalu Lintas (Balantas) Pragaan, Abd Hayyi mengutarakan bahwa, ada dua pos yang menjadi titik pengamanan. Pertama di jalan raya, dan kedua di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Huda Pakamban Laok.
“Untuk sementara ada 5 personil yang turun ke lapangan,” katanya saat diinterview oleh reporter NU Online Sumenep di lokasi, Jum’at (24/9/2021) malam.
Dijelaskan pula, pengawalan ini akan dilaksanakan sampai malam ketujujh.
“Info sementara yang kami terima hanya sampai 7 hari. Untuk malam ke 40 dan 100 hari, kami belum mendapat instruksi dari Ketua kami, yakni Abd Ghafur,” tambahnya
Di malam kedua, rahmat Allah SWT turun dari langit. Seluruh personil Banser tetap mengawal jalannya acara walaupun basah kuyup diguyur hujan.
“Banser tidak kenal hujan dan panas. Yang terpenting bagi kami adalah bisa berkhidmat untuk mengawal acara NU dan ulama. Apalagi yang meninggal dunia adalah Mustaysar MWCNU yang dikenal alim dan zuhud oleh warga. Baik yang ada di Sumenep atau pun di luar kabupaten,” tutur Kiai Kurdi Mu’arif sambil menghisap rokoknya yang basah terkena air hujan.
Banser senior atau sepuh di Kabupaten Sumenep tersebut menegaskan, pihaknya tidak pernah gentar walaupun cuaca kurang bersahabat dan terkadang berubah seketika.
“Kami tetap semangat. Justru semangatnya menyala-nyala menatap NU dan muassis,” pungkasnya.