spot_img

Besok, Bahtsul Masail Bu Nyai se-Jatim Digelar di Pesantren Annuqayah

- Advertisement -

Kota, NU Online Sumenep
Selain menjadi tuan rumah acara Simposium Peradaban NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep juga menjadi tuan rumah perhelatan besar Bahstul Masail dan Multaqo Bu Nyai Nusantara se-Jawa Timur. Jum’at (4/3/2022).

Acara yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini akan dipusatkan di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.

Ketua Panitia Lokal, KH. Chadliri Bisyri, mengatakan pihaknya siap menyambut kedatangan para Bu Nyai Nusantara se-Jatim di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk. Selain Bu Nyai, acara ini juga melibatkan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) dan Muslimat PCNU se-Jatim.

“Alhamdulillah kita sudah siap menyambut kedatang para Bu Nyai dan Muslimat PCNU se-Jatim di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk,” ujarnya kepada NU Online Sumenep, Kamis (3/3/2022).

Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Sumenep itu juga menambahkan, ditempatkan di Pesantren Annuqayah karena pesantren tersebut merupakan kiblat pesantren di Sumenep. Sejauh ini persiapan yang dilakukan panitia sudah mencapai 70 persen.

“Pesantren Annuqayah adalah kiblat pesantren di Sumenep. Itulah alasan kenapa kita tempat di sana. Persiapan kita sudah 70 persen ya, sisanya tinggal urusan teknis saja, dan ini juga terus kita lakukan,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Queen Ainul Yaqin, Gapura itu.

Para tamu undangan dari berbagai daerah itu oleh panitia telah disiapkan akomodasi, konsumsi, dan penginapan, serta kebutuhan penunjang lainnya. Hal itu dilakukan guna memastikan acara yang akan berlangsungkan besok pagi hingga sore itu berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

“Kita menyediakan kebutuhan akomodasi, konsumsi, penginapan dan beberapa kebutuhan penunjang lainnya. Tentu untuk memastikan acara ini berjalan lancar,” terangnya.

Kiai Chadliri, begitu ia akrab disapa, menyebutkan peserta yang akan mengikuti Bahtsul Masail dan Multaqa Bu Nyai Nusantara se-Jatim itu sebanyak 250 orang. Terdiri dari PWNU Jatim, Gubernur, namun masih dalam konfirmasi, PCNU Sumenep, Wakil Bupati Sumenep dan beberapa elemen lainnya.

Ia pun berharap, kegiatan ini bisa menumbuhkan konsolidasi Bu Nyai dan Muslimat NU se-Jatim. Sehingga tercipta sinergi yang berkesinambungan, guna tercapainya cita-cita para Muassis NU.

“Semoga acara ini sukses berjalan lancar. Terpenting juga membawa kemashlahatan, terbangunnya konsolidasi Bu Nyai dan Muslimat NU se-Jatim. Sebagaimana yang dicita-citakan para Muassis kita,” harapnya.

Sekedar informasi, acara ini akan diawali dengan penyambutan kedatangan tamu undangan dari berbagai daerah pada pukul 13.00 WIB siang ini, kemudian disusul registrasi kepesertaan hingga menjelang malam.

Jum’at pagi, (4/3/2022) akan diawali dengan seremonial pembukaan. Pelaksanaan Bahtsul Masail dan Multaqo Bu Nyai Nusantara se-Jatim akan dibagi menjadi dua sesi. Di sela-sela sesi pertama dan kedua diisi dengan istirahat, shalat dan makan bersama (ishoma). Kemudian acara diakhiri dengan seremonial penutupan tepat pada pukul 15.00 WIB.

“Rowndown ini sewaktu-waktu bisa berubah bilamana sangat dibutuhkan untuk penyesuaian,” pungkasnya.

Editor: A. Habiburrahman

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Ibnu Abbas
Ibnu Abbas
Pemimpin Redaksi NU Online Sumenep
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

3
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...