Kota, NU Online Sumenep
Perwakilan petani di beberapa kecamatan yang tergabung dalam Federasi Petani Tembakau Madura (FPTM) melakukan audiensi dengan Bupati Sumenep terkait harga tembakau pada Rabu (10/08/2022) di Ruang Graha Adhirasa Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep.
Rombongan FPTM itu diterima oleh perwakilan Bupati Sumenep yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep.
Syahirul Alim selaku Pengurus Divisi Kajian dan Riset FPTM menuturkan terkait harga, cuaca, dan penyerapan tembakau para petani oleh pabrikan sudah menjadi masalah klasik yang melekat dalam niaga tembakau.
“Bagi petani, harga tembakau menjadi nafas kehidupan, sebab kebanyakan kebutuhan hidup lebih banyak bergantung dari hasil penjualan tembakau,” tutur alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini.
Menurutnya, saat ini petani dalam keadaan dilematis dengan harga tembakau. Sebab selain telah menjadi mata pencaharian turun-temurun, menanam tembakau juga merupakan upaya merawat budaya Nusantara.
“Ada beberapa hal yang kami sampaikan pada acara tersebut yaitu, harga tembakau, poster/sampel, timbangan, perizinan, kuli dan tali, gapoktan, cukai, rokok ilegal, dan Break Event Point (BEP),” tegas Wakil Kepala Kesiswaan Madrasah Aliyah (MA) 1 Annuqayah Guluk-Guluk itu.
Menanggapi hal itu, Arif Firmanto selaku Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Sumenep mengatakan, pihaknya ke depan akan melakukan beberapa langkah agar harga tembakau ini berpihak kepada petani.
“Langkah tersebut dengan memberikan edukasi secara masif kepada petani tembakau; menyediakan bibit tembakau secara gratis; penyediaan dukungan pengembangan infrastruktur; sarana pertanian; produksi; perlindungan; perbenihan; pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; kelembagaan; pembiayaan; perijinan; investasi; SDM dan teknologi spesifik lokasi; serta statistik dan informasi sistem di bidang tanaman pangan dan hortikultura,” terangnya.
Sementara itu, Chainur Rasyid selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep menyatakan, lembaganya ke depan juga akan melakukan langkah strategis agar permasalahan harga tembakau cepat teratasi.
“Ke depan, kami akan juga menjaga kualitas tembakau dan telah melakukan tera timbangan. Kegiatan ini, sebisa mungkin terus dilakukan kerjasama ke berbagai pihak salah satunya yang sudah dideklarasi adalah Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4MT) yang digelar di Pamekasan pada 6 Agustus 2022 serta kerjasama dari 3 daerah penghasil tembakau di Madura (Sumenep, Pamekasan, dan Sampang),” pungkasnya.
Editor : Ach. Khalilurrahman