Pragaan, NU Online Sumenep
Indonesia yang dikenal negara yang gemah ripah atau kaya dengan rempah-rempahnya, sering kali memberikan nuansa khas pada kuliner kedaerahan. Salah satunya adalah terasi udang yang dimiliki oleh Cirebon dan Madura.
Untuk mengetahui perbedaannya, bisa dilihat dari warnanya. Cirebon warnanya cokelat kehitaman, sedangkan Madura merah kecokelatan atau seperti tanah.
Nenek Tamami warga Dusun Somangkaan, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Sumenep menekuni atau memproduksi Acan Odhang (terasi udang) selama 2 tahun.
Dijelaskannya, terasi yang ia buat memiliki aroma dan rasa yang berbeda dengan terasi yang lainnya. Bahkan proses pembuatannya menggunakan cara yang tradisional dan alamiah.
“Bahan-bahannya sederhana, yaitu benur atau anak udang laut yang dibeli di pasar lelang ikan. Setelah itu, kami menguleknya hingga halus di atas cowek yang terbuat dari batu,” terangnya saat dikonfirmasi NU Online Sumenep, Ahad (07/08/2022) di kediamannya.
Usai halus, lanjutnya, ia menjemur di atas terik matahari kurang lebih 1 hari, jika kondisi cuaca mendukung.
“Dalam satu hari, kami bisa memproduksi 10 kilogram, lalu dikemas dalam bungkus yang sederhana. Sedangkan pemasarannya, kami menjual ke beberapa pemesan dan pasar tradisional dengan harga 40 ribu dengan berat 1 kilo,” tutur nenek Tamami.
Dirinya menegaskan, terasi udang yang ia buat tidak menggunakan bahan pengawet seperti halnya dilakukan oleh penjual lainnya yang sering dijumpai di pasar tradisional.
“Penasaran dengan cita rasanya? Silahkan mencoba mencoba, dijamin mak nyus,” tandasnya.