Kota, NU Online Sumenep
Mistari, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Paberasan mengatakan, malam lailatul ijtima tidak sekedar menghidupkan sunnah nabi dan melestarikan ajaran ulama pendahulu, tetapi ajang silaturahim, koordinasi dan konsolidasi antara pengurus dan anggota dalam melaksanakan program organisasi.
Pernyataan itu disampaikan pada agenda rutin bulanan lailatul ijtima yang dipusatkan di kediaman H Rama Saniman Dusun Pandian, Paberasan, Kota, Selasa (10/01/2023) kemarin.
“Selain menyimak pengajian kitab Risalah Ahlussunah wal Jamaah yang diampu oleh Ketua Majelis-majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kota, yakni KHR Taufikurrahman Syakoer, kehadiran kita pada malam ini akan mencari solusi terhadap masalah-masalah ubudiyah dan keumatan,” ungkapnya saat memberi sambutan.
Di saat pengajian berlangsung, KHR Taufikurrahman Syakoer mengajak pada jamaah untuk melestarikan tradisi Islam Nusantara dan amaliyah NU. Selain itu, ia mengimbau agar tidak terpengaruh pada firqah di luar NU.
“Menjalankan amanah organisasi dibutuhkan kekompakan dan meramaikan kegiatan-kegiatan ke-NU-an, baik diniyah maupun ijtimaiyah. Seperti halnya menggelorakan gerakan sporadis Kotak Infaq (Koin) NU di setiap kegiatan,” ungkapnya.
Acara yang dihadiri sekitar 35 orang ini, baik dari jajaran pengurus, tokoh masyarakat dan simpatisan, diikutinya dengan khidmat. Seperti biasa, acara diawali dengan tawasul, pembacaan surat Yasin dan tahlil, pengajian kitab dan diparipurnai dengan doa.