Kota, NU Online Sumenep
Setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, umat Islam di Madura akan dihadapkan dengan perayaan Idul Fitri yang di setiap tahunnya menyajikan ragam hidangan khas saat berkunjung ke sanak family. Selain ketupat, ada juga lontong yang kerap kali menjadi menu andalan di meja dapur.
Lontong tak hanya dijumpai di momen lebaran. Penjual bakso, gado-gado, rujak, sate, soto dan lainnya, sering menggunakan lontong sebagai pengganti nasi. Karena berbahan beras dan praktis.
Lontong dengan ketupat sama-sama berbahan beras. Hanya saja lontong menggunakan daun pisang sebagai bungkusnya. Sedangkan ketupat menggunakan daun janur kuning yang membungkus beras setelah direbus dengan api yang besar.
Makanan khas Nusantara ini menjadi menu wajib yang tak boleh ditinggalkan. Karena penggunaannya multifungsi. Bisa disajikan pada makanan berkuah, seperti opor ayam, soto, rujak kacang, gado-gado, bakso, bahkan bisa dikonsumsi dengan sambal kelapa dan sambal kacang.
Lontong juga kerap dibawa oleh warga Madura saat melakukan piknik ke tempat wisata dan dibawa saat melakukan perjalanan jauh sebagai bekal perjalanan. Artinya, di saat mobil menepi di rest area, warga Jawa Timur menyajikan lontong untuk mengisi perut kosong.
Kendati di abad kontemporer ini banyak ragam makanan kekinian, lontong tetap menjadi pilihan warga di saat ada hajatan, ritual kematian, dan lainnya. Dengan demikian, lontong tak akan lekang oleh zaman. Keberadaannya di perkotaan dan pedesaan tetap diminati oleh pecinta kuliner.