spot_img

Santri Annuqayah Raih Awarding di Ajang International Conference, Ini Profil Timnya

- Advertisement -

Guluk-Guluk, NU Online Sumenep

Faizatin, santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur meraih The Best Team di ajang International Conference and Exspedition di 3 Negara: Singapore, Malaysia, dan Thailand.

Kegiatan yang diselenggarakan Indonesian Youth and Culture Nature itu mengusung tema ‘Sustainable future with Indonesia’s Youth’ dan topik ‘Digital Transformation for SDGs and Technology Sustainable Future’ pada Ahad-Jum’at (12-17/03/2023).

Diketahui, Faizatin mengikuti International Conference itu digabungkan dalam sebuah tim oleh panitia. Tim terdiri dari 4 orang (kelompok 3A) memiliki latar belakang agama, pendidikan, profesi dan daerah yang berbeda. Sub topik yang ditetapkan oleh timnya adalah Educational Technology dengan Judul Paper E-SIA (Education System for Dyslexia) as Interactive Learning Multimedia to Improve Literacy Ability of Dyslexic Children.

Faizati mengatakan, Awarding The Best Team yang diserahkan oleh Konsulat Republik Indonesia Songkhla, Thailand pada 16 Maret 2023 merupakan anugerah yang luar biasa setelah gagal berangkat ke Swiss tahun 2019 dan Turkey tahun 2022.

Ia menyatakan, kesempatan mengikuti program ini dan diterima sebagai kelompok 3A, memberikan pengalaman baru. Karena ia satu-satunya peserta di dalam kelompok itu yang berlatar belakang pesantren.

Wanita yang kini diamanahi sebagai Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri ini merasa bahagia bisa bekerja sama dengan tim yang inspiratif dan produktif. Digabungkannya dalam sebuah tim, ia merasa masih dini secara keilmuan dan pengalaman di kancah international.

“Bersama mereka, kami tidak hanya belajar tentang kolaborasi dalam sebuah konferensi. Lebih dari itu juga belajar tentang harmoni kebersamaan, pertemanan, dan kekeluargaan dengan latar belakang yang beragam,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (22/03/2023).

Alumni Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk ini mengucapkan terima kasih pada panitia yang telah memberikan kesempatan. Juga pada keluarga yang telah mengizinkan, sehingga kelompok 3A dan IYCE menjadi cerita dalam hidupnya.

“Pengalaman belajar dan sambil berkompetisi dengan tim lainnya tak akan kami lupakan. Di ajang internasional ini kami banyak belajar saat menginjakkan kaki di International Youth Centre Kuala Lumpur Malaysia; University Orientation. Juga National University of Singapore (NUS) dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL),” kenangannya.

Tak hanya itu, ia bisa mengikuti kegiatan di City Tour di Singapore, antara lain: Marlion Park Singapore, Marina Bay Sands Singapore, Garden by The Bay Singapore, Universal Studios Singapore, dan Chinatown Street Market Singapore.

“Yang paling berkesan di City Tour di Malaysia, yakni menara kembar Petronas Kuala Lumpur City Center, KLCC Mall, Batu Caves, dan Genting Highland. Dilanjutkan ke City Tour di Thailand, yaitu di Samila Beach, Kuil Wa Hat Yai Ni, dan ASEAN NIGHT BAZAAR. Terakhir Visit KBRI Konsulat Republik Indonesia Songkla, Thailand,” imbuhnya.

Sementara itu, Alexander Alfa Jan Junior Seran yang juga anggota tim meluapkan kegembiraannya, karena bisa bekerja sama dan berkolaborasi bersama teman-teman kelompok 3A. Baginya, penghargaan yang diperoleh bukan semata karena kekompakan yang baik antar anggota kelompok, tetapi adanya dedikasi dan keaktifan dalam mengikuti semua rangkaian kegiatan International Youth Conference Expedition dari pra event hingga selesai.

Di samping itu, Wilda Sofia yang juga merupakan anggota tim merasa bangga bisa bergabung mengikuti International Conference dan bersama tim. Ia merasa senang bisa berdiskusi dan membangun relasi bersama teman-teman yang memiliki sejuta prestasi dan bisa dijadikan inspirasi.

“Di ajang ini kami mendapat pelajaran yang berharga, sehingga bisa memahami dan mengerti arti kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Ilmu yang diperoleh akan diimplementasikan dan dikembangkan lebih baik dari sisi pendidikan maupun sosial budaya,” ungkapnya.

Selanjutnya, Maulana Radiviansyah mengutarakan bahwa suatu kehormatan bisa satu tim dengan teman-teman dari berbagai daerah. Dalam sudut pandangnya, bukan hanya kehebatan yang dimiliki tim, namun kerendahan dan kesolidan tim yang membuatnya hebat di atas tim lainnya.

“Di event hebat ini, kami belajar banyak dengan segala kekurangan. Terima kasih pada panitia yang menjadikan 1 dari 4 peserta dan mendapat pendanaan di acara kali ini,” pungkasnya.

Berikut Profil Anggota Tim di Program International Conference and Exspedition di 3 Negara: Singapore, Malaysia, dan Thailand.

  1. Faizatin adalah Ketua pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri Sumenep. Ia mengabdikan dirinya untuk kemajuan pesantren yang berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa dengan memberdayakan santri-santri melalui berbagai jenis program dan kegiatan. Tradisi pesantren yang khas, ia perkenalkan ke khalayak, termasuk ke dunia international. Prinsip hidupnya adalah belajar dan bermanfaat kepada orang lain.
  2. Alexander Alfa Jan Junior Seran adalah seorang manager start up asal Nusa Tenggara Timur. Ia merupakan pemuda yang aktif bergelut dalam berbagai kegiatan sosial dan perlombaan di berbagai tingkatan. Ia memegang prinsip sebagai seorang Long life learner dan Impact full person.
  3. Wilda Sofia Asal dari Daerah istimewa Aceh. Seorang freelance film maker dan annoucer radio sawasta Flamboyant FM di Banda Aceh. Selain bekerja di bidang pendidikan, ia aktif di kegiatan sosial yang dihelat oleh beberapa komunitas. Motto kehidupan, hidup cuma sekali, maka hiduplah penuh arti.
  4. Maulana Radiviansyah Mahasiswa UNISMA asal Probolinggo. Ia pemuda yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan lingkungan sejak MAN 2 Kota Probolinggo. Ia memegang prinsip, berbuat terbaik dan berani untuk Sesama.
Editor: Firdausi
- Advertisement -
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

3
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep. Assalamualaikum warahmatullahi...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah Iاَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...

Asilah Bahtsul Masail NU Sumenep: Permainan Capit Boneka dan Dilema Seorang Nelayan

0
Batuan, NU Online Sumenep Bahtsul Masail dan Konsolidasi Organisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep akan kembali digelar pada Minggu (13/6/2021) mendatang di Majelis Wakil...
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x