spot_img
Categories:

Sofyan RH Zaid Ungkap Faktor Penulis Perempuan Berhenti Menulis

- Advertisement -

Gapura, NU Online Sumenep

Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Nasya’atul Mutaallimin Kecamatan Gapura menggelar kegiatan Workshop Penulisan Puisi bersama penyair Nasional, Sofyan RH Zaid. Kegiatan ini dipusatkan di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLLK) pesantren setempat pada jumat (9/9/2022).

Waka Kesiswaan Putri, Rif’atul Mahmudah mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 1, 2 dan 3 MA Putri Nasy’atul Muta’allimin Gapura. Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sokurejo berharap dengan adanya kegiatan ini literasi di MA Nasyatul Mutaallimin putri bisa terus hidup, dan santri-santri mampu mencintai literasi.

Saat dikonfirmasi NU Online Sumenep, Zainol Hasan, Waka Kesiswaaan putra, mengatakan bahwa kegiatan ini dipisah menjadi dua sesi. Untuk pagi hari kegiatan dikhususkan kepada siswa putri sedangkan untuk siang kegiatan workshop ini dikhususkan kepada siswa dan santri putra. Kegiatan ini diikuti oleh dua puluh siswa dan santri pesantren Nasyatul Mutallimin.

Sofyan RH Zaid, Penulis Buku Kaidah Puisi dan Akidah Kepenyairan ini menepis anggapan bahwa penyair perempuan jarang muncul ke permukaan. Ia mengungkapkan karena kebetulan pesertanya adalah siswi dan santriwati di pesantren.

“Penyair perempuan itu sedikit, apa karena perempuan tidak cerdas, tidak rasional, jawabannya tidak. Tetapi, buktinya perempuan mampu memanaje keuangan,” kata alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa tersebut.

Lebih lanjut, penyair Pagar Kenabian ini mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab berhentinya penulis perempuan karena tidak memiliki ruang pribadi dalam hidupnya. Ruang pribadi ini menurutnya ada dua. Pertama, Ruang melakukan aktivitas dirinya sendiri (ruang kejiwaan. Kedua, aktivitas yang hanya dia yang menempatinya.

“Perempuan tidak memiliki keinginan, karena perempuan keinginan itu sendiri, dan perempuan lebih suka yang diinginkan. Perempuan berhenti menulis puisi karena sudah menikah, mengapa, karena perempuan tidak memliki ruang pribadi, atau tidak mampu menciptakan ruang pribadi dalam hidupnya,” pungkasnya.

Editor : Abdul Warits

- Advertisement -
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

3
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep. Assalamualaikum warahmatullahi...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah Iاَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...

Asilah Bahtsul Masail NU Sumenep: Permainan Capit Boneka dan Dilema Seorang Nelayan

0
Batuan, NU Online Sumenep Bahtsul Masail dan Konsolidasi Organisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep akan kembali digelar pada Minggu (13/6/2021) mendatang di Majelis Wakil...
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x