Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Faizatin, santri Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri Guluk-Guluk terpilih sebagai delegasi International Conference and Exspedition di 3 Negara: Singapore, Malaysia, dan Thailand. Tema program yaitu ‘Sustainable future with Indonesia’s Youth’ dengan topik ‘Digital Transformation for SDGs and Technology Sustainable Future’ pada Ahad-Jum’at (12-17/03/2023).
Penyelenggara program ini yaitu Indonesian Youth and Culture (NATURE) yang mendapatkan legalitas berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia.
Faizatin yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri mengatakan, konferensi meliputi International Conference bertempat di International Youth Centre Kuala Lumpur Malaysia; University Orientation, beberapa sekolah dan universitas yang dikunjungi National University of Singapore (NUS) dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL); dan Forum Discussion.
“Di samping itu, juga ada kegiatan City Tour di Singapore (Marlion Park Singapore, Marina Bay Sands Singapore, Garden by The Bay Singapore, Universal Studios Singapore, dan Chinatown Street Market Singapore); City Tour di Malaysia (Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur City Center, KLCC Mall, Batu Caves, dan Genting Highland); City Tour di Thailand (Samila Beach, Kuil Wa Hat Yai Ni, dan ASEAN NIGHT BAZAAR); Visit KBRI Konsulat Republik Indonesia Songkla, Thailand; dan Awarding The Best Team,” jelasnya.
Disebutkan, ada 26 peserta dari berbagai backroud pendidikan dan profesi, dan dirinya adalah satu-satunya dari pesantren.
“Suatu kehormatan yang luar biasa bisa diberikan kesempatan ini. Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. Terima kasih kami sampaikan kepada penyelenggara atas kepercayaan telah memilih kami sebagai salah satu delegate. Terima kasih juga kepada pengasuh dan orang tua yang memberikan izin dan kepercayaan untuk melanjutkan keikutsertaan ini. Terima kasih kepada yang telah mendukung dan mendoakan kami hingga diberikan kesehatan, keselamatan dan kemudahan dari berangkat hingga kembali pulang,” tambahnya,
“Berkolaborasi dengan orang-orang hebat di event international dan di negara-negara yang luar biasa menjadi cerita baru yang sangat berharga dalam sejarah hidup kami. Pengalaman dan proses belajar ini menjadi oleh-oleh yang berharga untuk lingkungan dan Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri. Dan semoga mampu menjadi tambahan bekal untuk mengabdikan diri dan berkontribusi kepada masyarakat,” tandas alumni Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk ini.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa, KH Muhammad Shalahuddin A Warits menuturkan, keikutsertaan Faizatin dalam kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi para santri maupun bagi pesantren lainnya untuk lebih aktif dalam kegiatan internasional.
“Faizatin adalah produk pesantren tulen, lebih-lebih saat ini masih tercatat sebagai santri aktif. Hal ini penting, agar pesantren yang masih kuat memegang tradisi, memperkenalkan pemikirannya untuk khalayak yang lebih luas. Pesantren sudah seharusnya menjadi lembaga yang saling berbagi sumber dayanya untuk kepentingan umat seluas-luasnya,” tuturnya.
Di samping itu, Nyai Shafiyah A Warits juga menambahkan, dengan tetap mengabdi di pesantren, bukan aral untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
“Mengimbangi itu semua pasti bukan hal mudah, tekat yang kuat, keyakinan serta usaha yang matang adalah jalan-jalannya. Selamat untuk Faizatin, dengan ilmu dan lewat pemikirannya mampu memetik buah mimpinya, tetap istiqamah, Barakallah,” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri ini.
Editor: Firdausi
Good luck for Miss Faizatin, your are the best. We hope inspiring for other islamic student and youth.