Saat pemain sepak bola di Benua Asia, Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Afrika naik daun. Namanya akan melejit, gajinya besar, dan untuk memboyongnya membutuhkan miliaran rupiah. Gaji yang melimpah dan penghargaan yang mentereng, membuat hidupnya serba mewah.
Berbeda dengan Sadio Mane pesepakbola berkebangsaan Senegal ini dikenal sebagai pemain sepak bola muslim yang antialkohol, rajin berpuasa, dan shalat tepat waktu. Pria kelahiran 19 April 1992 ini dididik sejak dini oleh ayahnya yang berprofesi sebagai Imam masjid Sedhio. Semua itu dilakukan agar anaknya tidak meninggalkan kewajibannya sebagai muslim.
Walaupun ia hidup di tengah-tengah keglamoran Eropa, penyerang Bayern Munchen di Bundesliga ini tidak hanya garang di lapangan, terutama di saat berada di area kotak penalti lawan. Di balik itu, ia suka membersihkan masjid di Inggris di saat ada waktu lowong. Yang paling mengejutkan publik adalah, Mane rajin bersedekah, sehingga mendapatkan Socrates Award dalam penghargaan Ballon d’Or 2022. Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, trophy tersebut merupakan yang pertama kali yang diberikan pada pemain profesional yang memiliki jiwa sosial tinggi pada masyarakat.
Banyak sekali kabar yang menyatakan bahwa Mane rajin membantu warga Senegal. Tak tanggung-tanggung, ia menggelontorkan ribuan Poundsterling untuk kesejahteraan warga di Senegal. Berikut bukti konkrit bahwa ia seorang muslim sekaligus pemain sepak bola yang menjalankan Rukun Islam.
- Membangun Rumah Sakit Umum (RSU) dan membangun unit bersalin yang menghabiskan dana 455 ribu poundsterling atau jika dirupiahkan Rp7,98 miliar.
- Ia menghabiskan dana 250 ribu poundsterling guna mendanai sekolah gratis pada anak-anak.
- Setiap pulang kampung, tepatnya di Bambali Senegal, ia menyediakan laptop untuk para pelajar.
- Membangun pompa bensin dan kantor pos.
- Memberikan 61,65 poundsterling untuk keluarga yang layak dibantu.
Jika menggunakan akal sehat, sedekah yang dikeluarkan oleh Mane seperti gelontoran dana yang dikeluarkan pemerintah guna membangun infrastruktur warganya. Luar biasa pengorbanan Mane di tenah airnya. Tak semua pemain sepak bola terkenal, meluapkan rasa syukurnya demi saudara dan sebangsa.
Berangkat dari keikhlasan Mane dalam beramal, pemain sepakbola di penjuru dunia berdecak kagum, memuji, dan mendukungnya. Secara berangsur, sebagian pemain top lainnya mulai menunjukkan jiwa sosialnya pada khalayak untuk menggelar amal. Sebut saja, Mesut Ozil, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, Kylian Mbappe, dan lainnya. Harta yang berlimpah dan ketenaran yang mereka miliki berkat kemahirannya dalam mengolah si kulit bundar itu, ia sisihkan pada warga yang membutuhkan.
Dari beberapa contoh di atas, hakikatnya setiap individu menyadari bahwa harta yang melimpah sebuah titipan dari Allah dan sewaktu-waktu akan sirna. Karena perputaran roda tak hanya ada di atas saja, terkadang bisa berubah drastis ada di bawah. Oleh karenanya, bersedekah bagian dari cara menyucikan diri terhadap dosa-dosa yang dilakukan oleh setiap manusia. Hal terpenting, bersedekah diniatkan untuk bertaubat.
Editor: A Warits Rovi
Bagus