Oleh: Ahmad Herzi
Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar telah usai dengan Argentina keluar sebagai juara dunia telah mengandaskan kekuatan Prancis 4-2 lewat adu penalti setelah bermain sengit 3-3 di waktu normal. Namun bukan ini yang ingin dibahas, tetapi yang lebih penting adalah kesuksesan bagaimana tuan rumah yang menjadi sorotan mata dunia. Terlebih Qatar sebagai negara muslim yang sukses memperlihatkan Islam sebagai agama yang indah. Baik secara dhahir dan batin. Meskipun banyak pro dan kontra soal ini.
Berangkat dari sinilah, penulis mencoba mengambil sisi positifnya saja, sebagaimana viral di berbagai media sosial.
1. Qatar tegas mengeluarkan larangan mengkampanyekan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Meski kebanyakan negara peserta masih tetap ngeyel, menantang dan mengkecam Qatar, pihak tuan rumah tetap tak bergeming dan tegas dengan prinsipnya.
2. Larangan membawa Alkohol ke dalam stadion. Meski banyak sporter kecewa, tapi banyak sporter yang mengapresiasi keputusan ini. Bahkan warga dari Barat (Eropa), terutama dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak merasa bersyukur. Karena tata tertib ini membuat mereka aman saat menonton perhelatan akbar 4 tahunan ini.
Warga Inggris sendiri memberikan pernyataan bahwa baru kali ini Piala Dunia jarang ada pelecehan seksual, sex bebas dan tawuran. Artinya, mereka menyadari bahwa pengaruh Alkohol ini luar biasa jelek, selaras dengan dawuh Sayyidina Utsman bin Affan. “Hati-hatilah kamu dari khamar. Jauhilah khamar karena khamar itu merupakan induk segala keburukan (biang kerusakan).”
Perhelatan Piala Dunia di Qatar menerapkan aturan ini dan mendapat banyak apresiasi dari semua lapisan. Di tahun 2022 lah, Piala Dunia paling aman. Jika mengorek pada perhelatan tahun lalu, biasanya setiap Piala Dunia, terdapat beberapa kemaksiatan yang cukup besar, seperti tawuran, pencurian, sex bebas dan lain sebagainya.
3. Sejak ditetapkannya peraturan Piala Dunia di Qatar, banyak warga asing terutama warga Barat mulai sadar setelah menyaksikan sendiri bagaimana Islam yang sebenarnya. Dari dulu Islam selalu di propagandakan Barat sebagai agama yg sangar, di propagandakan sebagai agama para pelaku teroris.
Semenjak tuan rumah Piala Dunia di negara muslim, masyarakat dunia jadi tahu bahwa Islam tidak seperti yang digambarkan oleh media media abarat. Bahkan Ricardo Izecson Santis Laite atau yang dikenal Ricardo Kaka (Ricardo Izecson Santos) legenda AC Milan dan pernah membawa Brazil mengangkat trophy Bola Dunia tahun 2002 ini, dengan tegas menolak propaganda Barat tentang agama Islam yang sangar.
4. Di opening ceremony Piala Dunia 2022, dengan bangga Qatar membuka ajang paling bergengsi ini dengan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Ghanim Al-Muftah seorang difabel sekaligus Duta Piala Dunia Qatar. Ia membacakan surat Al-Hujurat ayat 13 dengan suara merdunya saat opening ceremony Fifa World Cup 2022.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja’alnākum syu’ụbaw wa qabā`ila lita’ārafụ, inna akramakum ‘indallāhi atqākum, innallāha ‘alīmun khabīr
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat ayat 13)
Mengutip dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penjelasan bagaimana tata krama dalam hubungan manusia pada umumnya. Oleh karena itu, ayat ini berisikan panggilan untuk manusia pada umumnya yang dapat terlihat dari kata, “Wahai, manusia” pada ayat tersebut.
Potongan surat Al-Hujurat ini juga menjelaskan tentang kesetaraan sesama manusia (satu sama lain) sebagai manusia keturunan Nabi Adam dan Hawa.
Ayat ini menjelaskan betapa tidak sukanya Allah SWT pada orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan, atau kepangkatan. Karena sungguh yang paling mulia di antara kita di sisi Allah SWT ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu, kita harus berusaha untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah.
5. Penutupan Piala Dunia 2022 berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya. Perhatian penulis saat perayaan juara tidak ada sama sekali semburan minuman alkohol yang biasa dilakukan saat tuan rumahnya dari Barat.
Dari sini semakin menegaskan bahwa Qatar sukses menjadi tuan rumah muslim. Mereka tidak bisa diintervensi oleh kelompok-kelompok Barat yang selalu bicara hak Asasi Manusia (HAM). Sedangkan dirinya sendiri kebanyakan adalah pelanggar. Seharusnya mereka belajar jadi tamu yang baik pada seorang muslim. Muslim akan mengahrgai tamunya, tapi seroang tamu harus jadi seperti mayat yang artinya harus patuh pada tuan rumah.
Saat seorang jurnalis Inggris ditanyakan soal kenyamanannya selama berada di Qatar. Ia merasa aman, tidak ada intimidasi. Bahkan ia banyak melihat sporter dari penjuru dunia merasa aman dan banyak juga yg tertarik untuk belajar Islam.
Dari sini penulis tegaskan bahwa Piala Dunia 2022, secara permainan, yang juara adalah Argentina. Tetapi secara keseluruhan juaranya adala Islam. Bukankah Rasulullah SAW telah menjanjikan bahwa sebelum kiamat Islam akan berjaya dan menang.
Editor: Firdausi