Oleh: Moh Fathor Rois
Ada dua versi tentang Nisfu Sya’ban tahun ini. Ada kalender yang mencantumkan 1 Sya’ban 1444 H pada Selasa, 21 Februari 2023 M, sehingga Nisfu Sya’ban jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023 M. Penetapan ini ditemukan di aplikasi Digital Falak karya Ahmad Thalhah.
Ada yang mencantumkan 1 Sya’ban 1444 H. pada Rabu, 22 Februari 2023 M, sehingga Nisfu Sya’ban jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023 M. Yang demikian ini ditemukan di kalender Nahdlatul Ulama (NU) dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.
Perbedaannya adalah pada penggunaan kriteria imkanur rukyat. Yang pertama menggunakan kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni tinggi hilal 2°. Dan yang kedua menggunakan kriteria Neo MABIMS, yakni tinggi hilal 3° dengan elongasi 6°.
Kondisi hilal di akhir bulan Rajab, Senin sore, 20 Februari sudah di atas 2° tetapi belum mencapai 3°. Sehingga Selasa, 21 Februari menurut MABIMS sudah masuk tanggal 1 Sya’ban. Sedangkan menurut Neo MABIMS masih tanggal 30 Rajab.
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Sumenep mengajak Nahdliyin untuk menjaga kebersamaan dan keseragaman dalam penentuan waktu ibadah ini dengan spirit satu komando. Di sisi yang lain tetap menjaga kerukunan antar umat dalam spirit toleransi dan persaudaraan.
Editor: Firdausi