Oleh: Lukmanul Hakim
Di era modern, emansipasi wanita menjadi hal yang terus diperjuangkan. Emansipasi wanita bermakna setiap wanita memiliki kesetaraan hak. Salah satunya adalah hak untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Artinya, batasan-batasan tentang pendidikan terhadap kaum wanita yang selama ini telah tumbuh di dalam masyarakat mulai diperjuangkan kebebasannya.
Tahun 1879 merupakan tahun seorang pelopor emansipasi wanita dilahirkan, yakni R.A Kartini. Ia lahir sebagai seorang putri bangsawan. Hal tersebut menjadi keuntungan Kartini kecil dapat bersekolah di salah satu sekolah elit. Namun, lahir sebagai putri bangsawan tidak selamanya menguntungkan.
Kartini harus berhenti bersekolah, karena ia seorang perempuan yang saat itu adat istiadat yang berlaku mengharuskan setiap wanita untuk berdiam di rumah. Meski putus sekolah, tak menyurutkan semangat Kartini tetap belajar dan memperjuangkan kebebasan dalam pendidikan. Perjuangan Kartini tertuang dalam berbagai tulisan yang ia buat. Kartini ingin menunjukkan bahwa seorang perempuan juga dapat berprestasi.
Berabad-abad setelah perjuangan Kartini, emansipasi wanita mulai diperhatikan. Pendidikan yang dahulu hanya diprioritaskan untuk kaum lelaki saja, hari ini tidak berlaku lagi. Gencarnya kampanye emansipasi wanita menjadikan mata dunia terbuka dan seakan-akan berkata bahwa wanita memiliki hak yang sama untuk menjadi insan berpendidikan.
Wanita dituntut memiliki pendidikan. Karena wanita bakal menjadi ibu yang menjadi guru bagi anak-anaknya. Guru yang baik akan mencetak generasi unggul di masa depan. Dengan semakin banyaknya generasi unggul, sebuah peradaban baru yang lebih maju akan tumbuh. Sehingga nantinya dimasa depan akan diisi oleh generasi yang lahir dari insan berpendidikan dan melahirkan insan berpendidikan pula. Itulah mengapa setiap wanita penting untuk berpendidikan.
Tak hanya orientasi untuk menjadi seorang ibu, wanita berpendidikan juga penting untuk dirinya sendiri. Wanita yang berpendidikan akan mampu bersikap sebagai insan cendekiawan yang terus menerus meningkatkan kemampuannya. Menjadi insan cendekiawan akan lebih dihormati dan dihargai dalam masyarakat. Hal ini adalah salah satu kemajuan di mana wanita tidak lagi dipandang rendah.
Pendidikan adalah penting bagi setiap wanita. Terlepas dari adanya emansipasi wanita, pendidikan menjadi sarana untuk setiap wanita berproses dan berprogres. Pendidikan akan menjadikan wanita menjadi insan yang cendekiawan dan akan melahirkan generasi unggul yang berkemajuan.
Mulai detik ini, tidak ada lagi batasan untuk wanita dalam hal berpendidikan. Setiap wanita berhak memperoleh pendidikan terbebas dari gendernya. Tidak ada lagi kata wanita cukup hanya diam di rumah. Karena pada dasarnya, menjadi wanita yang berpendidikan adalah sebuah hal yang penting sehingga setiap wanita mampu memposisikan dirinya sebagai insan cendekiawan.
*) Mahasiswa Prodi PAI Program Pascasarjana Instika Guluk-Guluk
Editor : Firdausi