Lenteng, NU Online Sumenep
Rapat bulanan Koordinasi Syuriyah dan Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dilaksanakan hari Sabtu, (25/09/2021) di kediaman KH Imam Hendriyadi Lenteng Sumenep.
Wakil Rais PCNU Sumenep, KH Fauzi Hasbullah bersyukur bahwa sampai saat ini masih mendapat kepercayaan sebagai pengurus NU untuk washilah perjuangan mengarahkan warga NU ke jalan yang diridhai Allah SWT.
Beliau menyampaikan bahwa banyak masukan dari tokoh NU terhadap langkah perjuangan NU. Semua bentuk pemikiran NU itu perlu mendapat perhatian khusus dari PCNU terutama untuk penguatan ranting NU.
“Pengurus Cabang diharapkan turun ke Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Ranting NU. Serta perlu ada target perkembangan pencapaian penguatan ranting”, ujarnya.
Beliau menyarankan agar pengurus ranting didatangi atau dikumpulkan.
“Kalau tidak bertemu langsung dengan ranting, rasanya sulit ranting NU dikuatkan” tambahnya.
Sementara, Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq dalam sambutannya bersyukur bisa bersilaturrahim lagi di masa pandemi. Baru terasa nikmatnya bertemu kembali setelah lama vacum sebab pandemi. Kehadiran NU menjadi bagian penyejuk warga.
“Sumenep termasuk kabupaten yang paling adem. Kiai tetap bisa mengajar dan bersilaturrahim dengan istiqamah tanpa pengaruh hiruk pikuk politik media,” tuturnya.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu mengatakan bahwa kegiatan Tanfidziyah butuh dukungan dari jajaran Syuriyah. Tanpa terasa kepemimpinannya sudah berjalan setahun.
“Aktifitas ranting mulai bergeliat. Ada Peringatan Asyura’ di berbagai MWCNU dan ranting, baik khataman Al-Qur’an, dan santunan. Namun perlu pendampingan, arahan,” pintanya.
Beliau berharap hidupnya ranting lebih kepada kegiatan real kemasyarakatan seperti dukungan memondokkan anak keluarga miskin, ketimbang pembangunan fisik. PCNU mengharapkan agar kegiatan MWCNU diletakkan di ranting agar ranting segera berbenah. Bahkan hari santri sebagian kegiatan mulai digagas di tingkat ranting.
“Yang penting kita berupaya mengarusutamakan semangat penguatan kerantingan dalam berbagai hal,” ungkapnya.
Berkaitan dengan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Kombes) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akan membicarakan waktu dan materi Muktamar. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sendiri mengharapkan pelaksanaan di Tahun 2021, agar roda organisasi bisa berjalan sesuai AD-ART NU.
Negara dengan Pemilihan Umum (Pemilu) Eksekutif dan Legislatif serentak ini perlu mendapat perhatian NU. Karena pengalaman pertama serentak, agar warga mengerti proses. Jelang politik elektoral NU sebagai jamiyah sosial keagamaan perlu memperjelas komitmennya agar tetap eksis ditengah pusaran gelombang politik elektoral.
Berkaitan dengan maraknya vaskinasi untuk menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok) forum menyarankan agar pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan memperhatikan kultur budaya Sumenep.
“Jangan sampai ada kesan penekanan, sehingga timbul kesadaran warga bervaksin secara natural. Untuk itu NU akan mengundang Bupati Sumenep pada acara Bahtsul Masail yang akan datang agar edukasi dan advokasi bisa seimbang,” pungkasnya.
Pewarta: Zubairi El-Karim