Oleh: Firdausi
Melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai daerah, membuat aktivitas masyarakat terbatasi saat diaktifkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebab banyak dari kalangan Dokter, Perawat, Kiai, dan lain-lainnya wafat mendadak.
Untuk memutus mata rantai Covid-19, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan dan Keagamaan (Ormas), tenaga medis, dan simpatisan lainnya, salah satunya mengkampanyekan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas. Selain itu, tenaga medis mewanti-wanti kepada warga NU untuk melakukan vaksinasi, menjaga kebugaran tubuh lewat berolahraga dan mengkonsumsi suplemen.
Suplemen adalah suatu produk yang maksudkan untuk melengkapi gizi dalam tubuh manusia. Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya yaitu, vitamin, mineral, dan asam amino. Secara teoritis, vitamin dan mineral akan menunjang kinerja tubuh manusia meskipun saat beraktivitas. Jika terpenuhi dan ditunjang dengan pola makan yang baik dan teratur, maka imunitas seseorang akan meningkat.
Warga NU mudah sekali menjumpai suplemen yang beredar di apotek terdekat. Perlu diketahui bahwa suplemen mendapatkan legalitas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Seluruh obat dan makanan harus melalui seleksi BPOM. Baik obat yang berbentuk injeksi, suspensi, dan tablet. Obat-obatan yang mengandung bahan yang membahayakan atau tidak sesuai dengan prosedur kesehatan akan ditarik peredarannya melalui badan ini.
Tips Memilih Suplemen
Di masa pandemi, ada beberapa kriteria agar seseorang bisa memilih suplemen yang baik, sehingga tidak merugikan penggunanya.
Pertama, periksa nomor registrasinya. Sebab setiap suplemen harus memiliki nomor registrasi dari BPOM, baik produk dalam negeri maupun luar negeri.
Kedua, baca dan pelajari labelnya. Cari tahu komposisi, efek samping, dan adakah klaim yang terdapat dalam brosur yang berada dalam kemasan. Khusus produk impor harus disertai terjemahan bahasa Indonesia.
Ketiga, periksa masa kadaluarsanya. Jangan memaksakan mengkonsumsi makanan atau obat yang telah habis masa berlakunya. Meskipun obat tersebut sudah dibeli. Sebab kesehatan lebih penting ketimbang harta.
Dengan demikian, upaya meningkatkan imunitas memang tidak bisa dengan cara sekadar memperbaiki satu faktor saja, melainkan mencari keseimbangan antara semuanya. Mulai dari makanan, minuman, aktivitas fisik, durasi serta kualitas tidur, hingga tingkat stres.
*) Ketua Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Sumenep