spot_img

Kader IPPNU di Bluto, Diingatkan Pentingnya Cinta Tanah Air

- Advertisement -

Bluto, NU Online Sumenep

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dengan kemajemukan dan kedaulaulatannya saat ini, tentu tidak didapat dengan proses yang mudah. Akan tetapi melalui proses panjang yang berdarah-darah sebagaimana yang dilakukan faunding father Indonesia di masa lampau.

Penegasan ini disampaikan oleh Ustadz Moh. Ilyas, Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bluto. Hal ini ia sampaikan saat mengisi materi dalam Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) yang dihelat oleh Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) MTs Nurul Islam, Karang Cempaka, Bluto, Kamis (31/12/2020).

- Advertisement -

Dalam acara yang dipusatkan di Aula MTs Nurul Islam Putri ini ia menyampaikan, bahwa kewajiban bagi segenap elemen bangsa untuk terus menjaga dan merawat NKRI, dengan ideologi yanh diusung yakni pancasila.

“Sebab, untuk menjadi negara yang berdaulat seperti saat ini, tidak dilalui dengan proses yang mudah,” ujar aktivis IPNU tahun 2000-an ini.

Ia pun mengajak, agar generasi muda Indonesia, khususnya kader IPPNU, untuk terus memupuk rasa cinta terhadap Indonesia. Diharapkan, rasa cinta itu akan membawa Indonesia semakin jaya dan bermartabat.

“Mengingat, cinta tanah air itu adalah sebagian dari iman,” imbuh Mantan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bluto ini.

Anggota Bidang Kaderisasi PC GP Ansor Sumenep ini menambahkan, bahwa organisasi pelajar IPPNU merupakan wadah yang cukup penting untuk menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap tanah air. Serta menjaga kemajemukan Indonesia dengan dengan tetap berlandaskan pancasila sebagai ideologi dalam berbangsa dan bernegara.

“Jadi, tidak salah kalian ikut Makesta dan bergabung dengan IPPNU. Mengingat IPPNU adalah organisasi pelajar putri di bawah naungan Nahdlatul Ulama, yang tidak pernah ingkar terhadap negara. Selamat berproses,” pungkasnya.

- Advertisement -

Untuk diketahui, pelaksanaan Makesta ini digelar secara terpisah antara putra dan putri. Pelaksanaanya digelar selama dua hari, sejak Rabu (30/12/2020) hingga Kamis (31/12/2020). Sedikitnya Makesta di PK IPPNU Nurul Islam ini diikuti oleh 87 orang, yang didominasi kalangan santri pondok pesantren setempat.

Pewarta: Aben Al-Amini
Editor: A. Habiburrahman

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
A. Habiburrahman
A. Habiburrahman
Read, Write, and Imagine
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...