spot_img
Categories:

Pengembangan Pendidikan Islam Perspektif KH. M. Tholhah Hasan

- Advertisement -

Globalisasi mempengaruhi setiap aspek yang ada di masyarakat mulai dari aspek ekonomi, sosial budaya termasuk dalam dunia pendidikan. Arus globalisasi yang sangat tampak dalam dunia perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan Indonesia sebagai negara hegemoni bukan sebagai negara yang mempengaruhi.

Dari sudut pandang ekonomi tak lain kapitalisme dalam kepemilikan modal, munculnya transaksi baru melalui via online yang hal ini menggerus model jual beli klasik. Dengan adanya masyarakat dengan sikap kapitalisme hal ini menjadi jarak pemisah antara si kaya dan si miskin, bahkan munculnya hubungan binary antar orang desa dan orang kota, orang modern dan orang tradisional.

Dilihat dari sudut pandang pendidikan seperti halnya adanya pendidikan dalam jaringan dan luar jaringan. Sistem pembelajaran ini merupakan aspek globalisasi yang seakan menjadi solusi di tengah pandemi, namun nyatanya mengikis moral murid pada gurunya. Tak lain siswa ketika melaksanakan pembelajaran dalam jaringan, mereka cenderung tiduran terkadang membuka situs media sosial lainnya dan sebagainya.

- Advertisement -

Dilihat dari sudut pandang manapun baik dari  teknologi, sains, ekonomi, dalam dunia politik bahkan dalam dunia peradaban barat diniliai lebih maju. Di samping itu individu yang tidak menyesuaikan diri dengan peradaban  akan menjadi individu yang tertinggal. Hal ini menjadi sebuah yang sangat menghawatirkan terutama dalam dunia pendidikan.

Kehidupan manusia yang dituntut menyesuaikan dengan zaman menjadikan individu yang berperadaban dan sebaliknya individu yang hidunya tidak menyesuaikan dengan perkembangan zaman akan menjadikan individu yang tertinggal dan kurang berperadaban.

Peran Lembaga Pendidikan dalam Merespon Perkembangan Zaman

Globalisasi adalah fakta keniscayaan yang tak dapat dihindari oleh siapapun dan dari aspek manapun dan siapapun tidak bisa menghindarinya. Jalan satu-satunya untuk mengahadapi dengan globalisasi dengan merespon peradaban dan bukan menghindarinya. Bangsa yang berpendidikan akan lebih siap dalam merespon peradaban dengan sikap dan moral yang lebih baik. Ranah pendidikan pada suatu bangsa lebih memberikan warna pada setiap etika dan etiket dalam setiap aktivitas.

Indonesia dalam merespon perdaban terdiri dari Lembaga Pendidikan Islam yang merupakan arena strategis dalam membentuk karakter generasi bangsa Indonesia pada masa depan. Tak  lain pendidikan Islam seperti pesantren, madrasah atau pendidikan Islam yang semakin berkembang setiap tahunnya, baik secara kuantitas dan kualitas yang dilatarbelakangi pendidikan Islam masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai model lembaga pendidikan ideal yang menawarkan keseimbangan hidup iman-takwa (IMTAK) dan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK). (25)

Kendati pendidikan di Indonesia merebah luas di setiap wilayah Indonesia, sistem pendidikan yang telah diterapkan perlu untuk terus diperbaharui dan dimodernisasikan supaya eksistensi dalam pendidikan tetap relevan sepanjang zaman.

- Advertisement -

Dalam kontek ini Azyumardi Azra berpendapat tentang pendidikan, khususnya pendidikan Islam harus diperbaharui atau dimodernisasikan supaya dapat memenuhi peran, harapan, dan fungsinya. Dalam hal ini banyak tokoh-tokoh Indonesia dalam menyampaikan gagasannya tentang strategi dan upaya mengembangkan pendidikan dalam pengelolaan pendidikan Islam. Salah satu tokoh yang ada adalah KH M Tholhah Hasan.

KH M Tholhah Hasan adalah tokoh pendidikan dengan perjuangannya yang gigih. Beliau telah mendirikan puluhan lembaga Islam salah satu diantaranya adalah Yayasan Hizbullah, Yayasan Kesejahteraan Islam, Pondok Pesantren Teknologi Ummatan Washatan, Universitas Islam Malang (Unisma), dan lainnya.

Dalam ranah substansi KH M Tholhah Hasan berpendapat pendidikan selalu dijiwai dan disemangati oleh ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam. (324) Pendidikan Islam tidak hanya mengajarkan anak didik tentang tugas-tugas mereka sebagai warga negara yang beradab dan berkeadilan akan tetapi mereka juga diajarkan bertanggung jawab sebagai warga negara untuk mendukung negaranya terus bergerak maju di mata dunia. Keberhasilan sebuah bangsa diukur dari keberhasilan generasi muda di masa yang akan datang. (322)

Sejauh ini peradaban barat yang dinilai lebih maju dibandingkan peradaban Islam, realitasnya peradaban Islam terlebih dahulu maju dibandingkan peradaban barat, sebab peradaban Islam juga memiliki kemampuan menghadapi tantangan (challenges) dan memberikan jawaban (responses) terhadap berbagai macam dinamika perkembangan moderinisasi. Semisal, pasang surut peradaban Islam di dunia tidak lepas dari maju mundurnya pendidikan Islam, dan ketika peradaban Islam mencapai puncak kemajuan pada abad ke-1 H sampai dengan abad ke-11 H hal itu tidak terlepas dari kemampuannya memberikan respons dan menghadapi tantangan-tantangan yang berkembang dalam dinamika umat Islam serta menjadi pemegang kendali mata rantai keilmuan, kesenian dan teknologi. (323)

Konsep Pengelolaan dan Pengembangan Pendidikan Islam

- Advertisement -

Menurut KH M Tholhah Hasan pendidikan Islam dalam memiliki kekuatan dalam pengelolaannya yang memilki ciri-ciri atau prinsip-prinsip yang sekaligus menjadi parameter pendidikan Islam yang unggul, yaitu dinamik (bergerak maju, berubah sejalan dengan tantangan yang dihadapi, dan dapat menjawab perkembangan), relevan (sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan sosial dan kompleksitas pembangunan bangsa), profesional (dikelola berdasarkan keahlian dan kompetensi tertentu sesuai tuntutan modernisasi), dan kompetitif (siap bersaing dengan pendidikan lainnya dalam segala aspek). (323-324) Pendidikan Islam merangkul perkembangan bangsa dalam merespon perkembangan zaman menyeimbangi IMTAK dan IPTEK dalam pendidikan.

Penting membangun peradaban Islam yang unggul dengan hal ini, maka pengembangan pengelolaan pendidikan Islam dituntut untuk memadukan paradigma modernisme peradaban pendidikan barat dengan Islam dalam bentuk pendidikan integritas. (325)

Dalam hal ini penulis mengidentifikasi tentang konsep pengelolaan pendidikan Islam, yaitu konsep pendidikan humanistik-etis dan konsep pendidikan pragmatik-empiris yang mengintegrasikan antara spiritualitas-moralitas dan intelektualitas-profesionalitas. (327-328) yang dikaji dalam sudut pandang modernisasi manejemen pendidikan Islam perspektif KH M Tholhah Hasan.

Buku ini diadaptasi dari hasil disertasi penulis yang diurai secara komprehensif dengan kajian tokoh KH M Tholhah Hasan yang terbukti memiliki peran dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan Islam dengan melahirkan lembaga pendidikan Islam yang berkualitas dan unggul. (27)

Penulis mengurai setiap gagasan mulai dari pemikiran kiprahnya sebagai seorang kiai (ulama) dan salah satu tokoh organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) yang cukup disegani, ia juga seorang dosen, penceramah dan praktisi pendidikan. Ungkapan yang selalu disandangkan dalam perjuangan beliau di dunia pendidikan disebut sebagai Wali Songonya NU dan Imam al-Ghazalinya orang Indonesia.

Dengan membaca buku ini akan menambah wawasan untuk para pembaca tentang bagaimana peran pendidikan mempertahankan eksistensi dalam kemajuan zaman yang terus berkembang. Di samping itu, dapat memberikan wawasan setiap langkah manejemen pendidikan yang perlu pembaharuan di setiap langkahnya.

Dengan hadirnya buku ini, penulis memberikan pemikiran baru dalam merespon peradaban melalui dunia pendidikan yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya melalui konsep spiritualitas-moralitas dan  intelektualitas-profesionalitas.

Identitas Buku

Judul: Modernisasi Manajemen Pendidikan Islam
Penulis: Fathor Rachman
Editor: Muhammad Ali Fakih
Penerbit: IRCiSoD, Yogyakarta
Tahun Terbit: 2021
Tebal: 442 Halaman
ISBN: 978-623-6166-35-2
Peresensi: Lukmanul Hakim, Mahasiswa Prodi PAI Program Pascasarjana Instika Guluk-Guluk Sumenep

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...