spot_img
Categories:

Gizi Optimal Ciptakan Generasi Sehat

- Advertisement -

Oleh: Mar’atul Jamila*

Di masa kini, gaya hidup generasi milenial cenderung tidak sehat, misalnya mengkonsumi makan yang siap saji, memiliki bahan pengawet dan sejenisnya. Semestinya generasi penerus bangsa harus menjadi generasi yang produktif yang memiliki pengetahuan mengenai pola hidup sehat agar dapat melahirkan generasi yang berkualitas dan unggul. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan kesehatan yang menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif. Upaya tersebut dinilai memberikan dampak kesehatan yang lebih luas dan lebih efisien dari segi ekonomi.

Periode remaja merupakan windows of opportunity kedua yang sangat sensitif dalam menentukan kualitas hidup saat menjadi individu dewasa dan juga dalam menghasilkan generasi penerus. Gizi yang baik merupakan salah satu landasan bagi setiap individu dalam mencapai potensi maksimal. Idelanya, pertumbuhan seorang remaja dibutuhkan pemenuhan kebutuhan gizi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal.

- Advertisement -

Saat ini, Indonesia mempunyai tiga beban masalah gizi (triple burden), yaitu Stunting, Wasting dan Obesitas. Yang dimaksud dengan Stunting sendiri adalah sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau lebih pendek dari standar usianya. Sedangkan Wasting adalah gizi buruk yang ditandai proporsi berat badan anak terhadap tinggi badannya sangat kurang bahkan berada di bawah rentang angka normal.

Data Riskedas 2018 menunjukkan bahwa 25,7 persen remaja usia 13-15 tahun dan 26,9 persen remaja usia 16-18 tahun dengan status gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu terdapat 8,7 persen remaja usia 13-15 tahun dan 8,1 persen remaja usia 16-18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Sedangkan prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0 persen pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5 persen pada remaja usia 16-18 tahun.

Dari beberapa paparan di atas, Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta kritis demi kemajuan bangsa. Remaja sehat bukan dilihat dari fisik, tetapi juga kognitif, psikologis, dan sosial. Salah satu bentuk pemenuhan gizi seorang remaja adalah energi. Energi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktivitas otot, serta fungsi metabolic lainnya (menjaga suhu tubuh, menyimpan lemak tubuh), dan untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang disebabkan oleh sakit dan cedera.

Terdapat beberapa hal untuk mencapai gizi optimal pada generasi milenial. Pertama, mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, tidak ada satupun jenis pangan yang mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap. Untuk itu perhatikan keanekaragaman pangan termasuk jadwal makan, jenis dan jumlah asupan harus sesuai dengan kebutuhan.

Kedua, pola hidup aktif dan berolahraga, aktivitas fisik atau olahraga dilakukan untuk menyeimbangkan asupan dan penggunaan zat gizi seperti jalan kaki, bersepeda, renang dan lainnya.

Ketiga, menerapkan pola hidup bersih untuk mencegah terjadinya infeksi. Status gizi dan infeksi saling berkaitan, jika status gizi berkurang maka akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan terkena infeksi. Sebaliknya, jika sudah terjangkit infeksi akan menyebabkan penurunan nafsu makan, metabolisme meningkat yang akan menyebabkan kebutuhan kalori meningkat sehingga akan berakibat terjadinya diare.

- Advertisement -

Keempat, menjaga berat badan ideal, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi keseimbangan asupan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh.

Berikut tips bagi generasi milenial dalam menciptakan gizi yang optimal:

  1. Makan sebanyak tiga kali sehari diselingi dengan cemilan sehat di antara waktu makan
  2. Perbanyak makan serat dan kurangi asupan garam
  3. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
  4. Perbanyak minum air putih
  5. Lebih baik merebus atau memanggang makanan daripada menggoreng
  6. Membatasi asupan ngula
  7. Konsumsi buah dan sayur
  8. Konsumsi daging rendah lemak seperti ikan dan dada ayam

*Santri Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Selatan Putri, Aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika Instika Guluk-Guluk



Editor: Firdausi

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Redaksi
Redaksihttps://pcnusumenep.or.id
Website resmi Nahdlatul Ulama Sumenep, menyajikan informasi tentang Nahdlatul Ulama dan keislaman di seluruh Sumenep.
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...