spot_img
Categories:

Asilah Bahtsul Masail NU Sumenep (1): Aliran Baru yang Meresahkan

- Advertisement -

Deskripsi Masalah

Sekelompok warga, yang diduga mengembangkan aliran tidak lazim, kembali ditemukan di disalah satu daerah di kabupaten Sumenep. Salah satu ciri khasnya adalah dzikir dan juga wiridnya yang berbunyi:

لا اله الا انت ، لا اله الا انا

- Advertisement -

Sebelumnya, aliran ini sudah pernah diberikan teguran dan peringatan oleh tokoh masyarakat setempat, meski tidak ada lagi aktifitas dzikir yang dilakukan secara terang-terangan dan telah diduga berhenti, ternyata aliran tersebut masih terus eksis dan disebarkan secara diam-diam. Fakta ini terkuak ketika salah satu mantan jamaah aliran tersebut membeberkan dan menceritakan semua hal ihwal pergerakan aliran yang dulu dianutnya.

Pada awalnya, aliran ini bergerak lewat bidang pengobatan, tolak sihir dan ritual-ritual perdukunan. Namun akhir-akhir ini pergerakannya lebih dominan pada majlis dzikir. Mayoritas jamaahnya berasal dari luar daerah dan bukan penduduk setempat, oleh karenanya ajaran dan prinsip akidah nya tidak mudah diketahui pihak lain selain golongan sendiri, apalagi karakter alirannya cendrung tertutup dan jarang terekspos. Menurut isu yang beredar di masyarakat baik dari mantan jama’ah dan juga pihak lain banyak pernyataan kontroversi yang terdapat didalam aliran tersebut, di antaranya: bisa menangkap Lailatul Qadar, dzikir dan doanya bisa langsung wusul kepada Allah tanpa harus melalui Malaikat, pernah naik keatas Ka’bah, hingga sumber dekat rumah pimpinan aliran tersebut yang diklaim berasal dari sumber yang ada di makam Sunan Ampel.

Banyak masyarakat sekitar yang resah dengan aliran yang satu ini lantaran eksistensi nya masih dipertanyakan.

Pertanyaan:

  1. Terbilang sesatkah aliran tersebut? Dan sudah termasuk kategori murtad atau tidak?
  2. Bagaimana hukum mengamalkan wirid dan dzikir sebagaimana deskripsi?
  3. Benarkah klaim “Bisa menangkap Lailatul Qadar” dan “Wusul tanpa prantara Malaikat”?

Asilah Bahtsul Masail ini akan dibahas pada Bahtsul Masail dan Konsolidasi Organisasi PCNU Sumenep di MWCNU Bluto yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Huda V Gingging, Bluto, Ahad (11/09/2022) mendatang.

Asilah lain di forum Bahtsul Masail tersebut silakan cek di Asilah Bahstul Masail NU Sumenep (2): Haji dan Umrah, Kewajiban Simultan atau Parsial?

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Redaksi
Redaksihttps://pcnusumenep.or.id
Website resmi Nahdlatul Ulama Sumenep, menyajikan informasi tentang Nahdlatul Ulama dan keislaman di seluruh Sumenep.
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

5
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...