spot_img
Categories:

Ta’aruf MWC NU Gapura, Mustasyar: Lanjutkan Kiprah Kiai Kampung

- Advertisement -

Gapura, NU Online Sumenep

Sejarah memang tidak bisa kita lupakan sebagai sebuah jejak keberlanjutkan sebuah organisasi, itulah yang di sampaikan oleh K.H Murtadhi Fadhail, Rais terpilih MWC NU Gapura Masa Khidmat 2020-2025 dalam temu ta’aruf kedua bersama mustasyar MWC NU Gapura pada tanggal 23 November 2020 di halaman kantor MWC NU Gapura.

“Saya sengaja mengundang mustasyar sebagai salah satu bagian memuliakan guru. Molja’agi guruna ban se nyambung ka guruna, termasok poto potona (memuliakan guru dan memuliakan orang yang nyambung sanad dengan guru, serta memuliakan anak-cucunya),” tutur beliau. 

- Advertisement -

Pertemuan ini digagas oleh Rais dan Ketua MWC NU Gapura sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari cara ulama NU untuk dekat dengan para ulama sepu, oleh karenanya malam itu semua Mustasyar MWC NU Gapura hadir, diantaranya; K.H Asy’ari Marzuqi. K.H Maimon Busrawi dan K.H Khafifi dari Lambi Cabbi Gapura Tengah, K.H Mufiet Faroid dari Palokloan, K. Munif Zubairi Gapura Timur, KH Mas’ud Qasim Banjar Timur, KH Arif Gapura Tengah. Dari jajaran syuriah, yaitu KH Dahlan, K Musyidul Umam, KH Busri, dan K Bashir.

Kedekatan ini kata Rais MWC NU Gapura merupakan bagian sanad keguruan yang bagi beliau tidak bisa dilupakan. Memasukkan beliau ke mustasyar bagian dari cara kami, kata Rais, untuk menjaga semangat keguruan melalui putra dan cucunya para muassis NU khususnya di Kecamatan Gapura.

Lebih lanjut Kiai yang biasa di panggil Kiai Fadhail ini menyebutkan satu persatu para muassis pendiri NU Gapura, mulai dari KH Marzuqi Gapura Timur ayah dari KH Zubairi (almagfurlah, Pendiri PP Nasy’atul Muta’allimin Gapura), KH Asy’ari, KH Zubairi, K. Nawawi Beraji, K Thaha Grujugan, KH Asy’ari, KH Khiarul Umam Zubairi (almagfurlah), K.H Ma’ruf (almagfurlah).

“Kami akan melanjutkan perjuangan para muassis NU yang sudah mendahului kita. Jika kami salah jangan segan-segan untuk menegur kami,” tegasnya kepada pengurus MWC NU Gapura.

Kendati demikian, tambah beliau, komunikasi dan transparansi harus dijadikan pijakan dalam menjalankan roda organisasi ke depan, agar kebersamaan terus terjalin, sehingga MWC NU Gapura ke depan lebih baik. 

K.H Mas’ud Qasim, salah seorang Mustasyar memberikan nasehat kepada seluruh Pengurus MWC NU Gapura bahwa dalam hal apapun, jangan sampai meninggalkan shalat.

- Advertisement -

Sementara itu KH Asy’arie Marzuqi, yang juga merupakan salah seorang Mustasyar, bercerita dan bernostaligia saat dulu di masa muda menjadi pengurus NU.

“Ngurus NU berat, kalau tidak sabar jangan jadi pengurus NU. Kenapa berat? Karena NU ngurusi ummat,” tutur beliau penuh harap.

K Munif Zubairi, Mustasyar MWC NU Gapura yang juga sebagai Wakil Ketua PCNU Sumenep ini berpesan kepada seluruh penggerak roda organisasi Nahdlatul Ulama di tingkat kecamatan ini agar sungguh-sungguh dalam mengemban amanah. 

“Menjadi pengurus itu harus sungguh-sungguh mengabdi ke NU, jangan sampai jadi pengurus NU yang diurus NU. Silahkan bangun solidaritas di internal dengan terus mengadakan pertemuan rutin bergantian dari satu rumah ke rumah lainnya. Serta I’anah Syahriyah untuk membangun kemandirian di tubuh organisasi,” sambut beliau saat memberikan nasehat.

Sebelum acara di akhiri, ta’arufan oleh H. Alwi, Ketua terpilih, dengan membacakan susunan Pengurus MWC NU Gapura Masa Khidmat 2020-2025. 

- Advertisement -

Kontributor: Matroni
Editor: A. Habiburrahman

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
A. Habiburrahman
A. Habiburrahman
Read, Write, and Imagine
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...