Kota, NU Online Sumenep
Telah jamak diketahui, bahwa di bulan suci Ramadhan banyak sekali anjuran untuk berbuka dengan yang manis-manis, baik anjuran yang ditayangkan di televisi atau yang disiarkan lewat radio. Namun demikian, banyak nahdliyin yang tidak mengetahui secara pasti manfaat dari makanan atau minuman yang manis-manis tersebut.
H As’ad Zainudin Ketua Pengurus Cabang (PC) Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep Jawa Timur angkat suara soal hal ini. Ia menyebutkan saat berpuasa kadar gula dalam tubuh akan terus menurun, karena berbagai macam aktivitas yang dijalani.
Gula darah merupakan sumber energi utama dalam tubuh, yang menjadi penyebab lemas dan mengantuk saat kadarnya berada di bawah normal. Untuk menggantikan energi yang hilang tersebut, dibutuhkan hidangan yang manis saat berbuka puasa. Makanan atau minuman manis merupakan sumber kalori yang mudah diolah tubuh.
“Oleh karena itu, mengkonsumsi sesuatu yang manis saat berbuka puasa sangatlah dianjurkan. Sebab dengan begitu, energi dan stamina tubuh yang sempat menghilang dapat kembali seketika,” ujar Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumenep ini.
dr As’ad, sapaan akrabnya juga menuturkan, bahwa rasa manis juga dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, sehingga proses metabolisme dapar kembali normal.
Namun demikian, kendati pun mengkonsumsi makanan yang manis dianjurkan, Wakil Ketua 1 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumenep tersebut mewanti-wanti agar tidak mengkonsumsi dalam porsi banyak atau berlebihan.
“Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik, baik dari segi agama ataupun kesehatan,” pungkas Kepala Puskesmas Gapura tersebut.
Editor: Ibnu Abbas