spot_img

Peringati Harlah ke-11, Lajnah Falakiyah Annuqayah Gelar Istighotsah

- Advertisement -

Guluk-Guluk, NU Online Sumenep

Pengurus Lajnah Falakiyah Annuqayah (LFA) Masa Khidmah 2020-2021, melaksanakan program kerja perdana, yaitu Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-11, Kamis (25/08/2021) malam di mushala Pondok Pesantren Annuqayah Latee, lantai 2.

Mengawali acara pertama, disakralkan dengan istighotsah yang dipimpin oleh K Moh Ramdlan, dengan harapan Covid-19 segera diangkat oleh Allah SWT.

- Advertisement -

Ketua panitia, Lukmanul Hakim menjelaskan, acara ini bertujuan agar anggota bisa mengetahui kilas balik didirikannya LFA yang berdiri sekitar tahun 2010.

“Acara ini adalah media silaturahim antara pengurus dan anggota LFA dengan Biro Kepesantrenan, Dewan Konsultan, dan Penasehat LFA,” ujarnya saat mengawali sambutannya.

Demikian pula, ia berharap kegiatan perdana di periode ini tetap dijaga.

“Mengadakan kegiatan perdana mudah sekali. Tetapi yang sulit adalah kegiatan Harlah ini tetap ada di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, pengurus LFA diharap tetap solid dan kompak agar momen tahunan ini tetap ada sampai kapan pun,” harap Sekretaris LFA Guluk-Guluk itu.

Di kesempatan yang sama, Ketua pelaksana Biro Kepesantrenan, Kiai Abd Karim Thaha mengcuapkan selamat Harlah LFA ke-11.

Alhamdulillah wadah ini sudah memasuki usia yang ke-11. Saya melihat program kerjanya sudah berjalan lancar dan baik. Semoga LFA ke depannya tetap menjadi lembaga yang konsisten dalam pengembangan ilmu Falak, khusunya dalam melakukan perhitung dan menyusun mawaqit ibadah. Mabruk alfa mabruk LFA,” doanya.

- Advertisement -

Sementara itu, M Rifaki yang mewakili Dewan Konsultan LFA menceritakan, motif di balik berdirinya LFA adalah barangkat dari isu kesimpangsiuran penentuan Molod Agung atau Maulid Nabi di tahun 2009.

“Saat itu, kalender Annuqayah lebih awal dari pada kalender lain. Oleh sebab itu, pihak Yayasan langsung mengadakan pelatihan Falak perdana di Annuqayah sebagai langkah awal berdirinya LFA yang diisi oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur, yaitu H Abd Salam Nawawi. Sasarannya santri putra Annuqayah dan simpatisan,” kenangnya.

Di samping itu, terjadi banyak perbedaan tentang awal masuknya waktu shalat yang terjadi di masyarakat.

“Sejak itulah LFA didirikan pada tanggal 26 Februari 2010,” ungkap alumni Pondok Pesantren Annuqayah Latee itu.

Mantan Ketua LFA tersebut juga membahas seputar kalender perdana yang diterbitkan oleh Annuqayah di tahun 2011.

- Advertisement -

“Dahulu kala, data astronomi kalender Annuqayah berpatokan pada kalender yang diterbitkan di Mojokerto. Data Astronomi penentuan awal bulan Hijriyah berpatokan dengan data astronomi yang dihisab oleh KH Nur Ahmad SS, Jepara. Setelah didirikannya LFA pada tahun 2010, maka pada tahun 2011 kalender Annuqayah terbit perdana yang merupakan hasil dari hisab santri Annuqayah. Saat itu di masa periodenya ustadz Ahmad Faidhal,” imbuh pria kelahiran Ambunten itu.

Di penghujung acara, dirinya menegaskan bahwa peran LFA hingga saat ini menyusun kalender masehi dan hijriyah, membuat jadwal shalat satu tahun, membuat jadwal imsakiyah Ramadlan, membuat wallpaper imsakiyah Ramadlan, melakukan rukyatul hilal Ramadlan, Syawal, dan Dzulhijjah, observasi kusufain, observasi Istiwa’ A’dham (Rashdul Kiblat), pengamatan bulan purnama (Ayyam al-Baidl), sosialisai dan eksperimen falak di lingkungan pesantren dan di luar pesantren, serta kalibrasi arah kiblat di lingkungan pesantren dan di luar pesantren.

“Semoga LFA bisa memberikan manfaat yang besar pada umat,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh ustadz Hamdan selaku Ketua LFA yang diberikan kepada Kiai Moh Ramdlan selaku Kepala Biro Kepesantrenan. Acara diparipurnai dengan doa oleh Kiai Ainul Haq.

Editor: Firdausi

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...