Ganding, NU Online Sumenep
KH Yusuf Efendi, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep menyatakan rintisan layanan kesehatan yang digagas Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) tidak hanya menyoal pelatihan penanganan pasien, tetapi memberikan pelatihan agar bisa mendampingi keluarga pasien dalam mengurus administrasi.
Pernyataan ini disampaikan pada acara Bahtsul Masail Komisi Tanfidziyah perdana abad kedua yang dihelat di Pondok Pesantren Darun Najah Gadu Timur, Ganding, Ahad (12/02/2023).
Ditegaskan, sosialisasi ini sudah dilakukan tahun lalu, tepatnya bulan Juni-Agustus di 7 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Hanya saja, kata dia, ketika diberi tugas untuk menentukan 5 calon kader di masing-masing ranting dan MWC, sampai detik ini pihaknya belum menerima laporan.
“Pasca evaluasi, kami melangsungkan pelatihan kader di Giliraja yang kebetulan menyiapkan beberapa kader yang notabenenya dari kalangan kalangan pemuda dan pemudi,” ujarnya.
Ediyanto, Ketua PC LKNU Sumenep mengutarakan bahwa persoalan administrasi kesehatan yang dialami warga sangat rumit. Kendati Bupati dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memberikan terobosan baru, sampai saat ini agar warga mengalami kesulitan dalam mengakses.
“Hanya MWCNU Giliraja yang pernah menerima ilmu dari Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep. Mari bangun komitmen dengan calon kader. Jika terlaksana, maka bisa menjalin jejaring dengan stakeholders,” pintanya.
Diketahui, pilot project dalam pelatihan ini akan dilaksanakan di beberapa MWCNU, antara lain: Kota, Saronggi, Lenteng, Pragaan, Guluk-Guluk, Ambunten, Pasongsongan, Batang-Batang, Batuputih, Gapura, dan Dungkek.
Editor: A Warits Rovi