Pragaan, NU Online Sumenep
Sebelum menjelaskan teknik menulis Cerita Pendek (Cerpen) pada santri Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (TMI) Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, A Warits Rovi selaku cerpenis asal Sumenep mengisahkan dua penulis inspiratif yang mampu meraih cita-citanya dalam keterbatasan dan tantangan keras.
Diceritakan, Helen Adams Keller (27 Juni 1880 – 01 Juni 1968) adalah seorang penulis, aktivis politik dan dosen di Amerika Serikat (AS) yang buta dan tuli sejak usia 19 bulan karena penyakit meningitis. Sebelum dikenal seorang penulis yang handal, lanjutnya, ia belajar menggunakan huruf braille dan fingerspelling.
“Bukunya diterjemahkan ke dalam 30 bahasa. Ia sudah berkunjung ke 39 negara. Bahkan karya-karyanya banyak, di antaranya yang terkenal adalah The Story of My Life, I Live In, Out of Dark,” ujarnya pada santri yang berkumpul di aula Madrasah Aliyah (MA) Al-Amien Prenduan.
Pria yang kini menjabat sebagai Redaktur Pelaksana (Redpel) NU Online Sumenep ini juga menceritakan sosok Joanne Rowling yang dikenal dengan nama pena J.K Rowling atau penulis Harry Potter.
Dijelaskan, mulanya ia hidup dalam kemiskinan dengan tantangan hidup yang keras setelah ibunya wafat dan dicerai oleh suaminya. Sekitar tahun 1990 an, lanjutnya, Ide Harry Potter didapatkan saat menaiki kereta api selama 4 jam.
Saat menulis seri Harry Potter, kata dia, ia hidup sebagai orang tunawisma. Diketahui juga, ia menulis pada tisu di kafe-kafe sambil mengasuh anaknya.
“Bayangkan, karyanya ditolak 12 kali sebelum akhirnya buku itu sukses terbit dan terjual lebih dari 500 juta copy dan diangkat menjadi film yang sampai saat ini tidak bosan dilihat. Kini ia berubah menjadi kaya raya. Bahkan kekayaannya mengalahkan kekayaan Ratu Elizabeth. Semoga kisah ini menginspirasi santri,” harapnya.
