Suatu hari terjadi perbincangan hangat antara KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Kendati obrolan itu singkat dan mengandung humor, bagi Nahdliyin jawaban Gus Dur sudah memberikan deskripsi singkat tentang jasa NU pada negeri ini.
Hal ini diceritakan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ny Hj Alissa Qotrunnada Wahid saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna XIX Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Nuansa Umat Jawa Timur, Kamis (16/03/2023) di aula Graha NUansa Gapura.
Gus Mus: Gus, jika Indonesia ada persoalan besar, pasti NU disuruh maju paling depan.
Dilanjutkan, Bung Tomo sowan kepada Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari tak lain ingin meminta jalan keluar untuk mengusir penjajah. Dikeluarkan nya Resolusi Jihad 1945, warga NU ikut terlibat dalam mempertahankan Indonesia.
Tak hanya itu, tahun 1950 an terjadi gonjang-gonjing politik, sehingga NU berupaya menyelamatkan Indonesia. Tahun 1990 NU memberikan pembelaan pada warga yang mendapat tekanan atas nama pembangunan.
Gus Mus: Kalau lagi masalah, pasti NU disuruh maju yang paling depan. Kalau sudah selesai dan sejahteraan telah ada. Warga NU nyelempit di pojokan sambil rokokan. NU ini seperti satpamnya Indonesia.
Gus Dur: Apa kurang mulia kita menjadi satpamnya Indonesia. NU berkhidmah untuk Indonesia, bukan berebut kepentingan. NU berhidmah untuk merawat sajadah kita.