spot_img
Categories:

Sertifikat Makesta, Syarat Wajib Kelulusan Sekolah Formal

- Advertisement -

Gapura, NU Online Sumenep

Islam adalah agama Ketuhanan sekaligus agama kemanusiaan dan kemasyarakatan, manusia mempunyai dua kapasitas, yaitu sebagai hamba (‘abid) dan sebagai representasi Tuhan (khalifah), tanpa membedakan jenis kelamin, etnik, dan warna kulit, itulah yang disampaikan pemateri dalam Masa Kesetiaan Anggota (Makesta)  Pengurus Komisariat IPPNU Nasy’atul Muta’allimin Gapura (13/11/2020).

Makesta yang diadakan selama dua hari itu mengangkat tema “Menanamkan Prinsip Think Globally act Locally dalam Diri Kader IPPNU”, kata ketua PK IPPNU Nasy’atul Muta’allimin Gapura Qurratul Aini Rohmatillah.

Lebih lanjut ketua PK mengatakan bahwa peserta Makesta yang dihadiri 69 siswi Madrasah Aliyah Nasy’atul Muta’allimin Gapura, sebagai spirit untuk menanamkan pemahaman akan makna IPPNU bagi Keder, sekaligus program kerja dari departemin kaderisasi yang wajib terlaksana, di samping sertifikat Makesta menjadi syarat wajib kelulusan di Madrasah Aliyah Nasy’atul Muta’allimin Gapura.

Namun keikutsertaan mereka dalam Makesta bukan hanya itu, akan tetapi kita sebagai kader IPPNU harus betul-betul menjadi kader IPPNU yang militan sehingga tidak bisa dipengaruhi oleh aliran diluar IPPNU, kata seorang peserta.

Selama dua hari semua pengurus kompak untuk terus mendampingi peserta, semua pengurus yang berjumlah 19 orang selalu menjadi pelayan bagi peserta dalam mendalami materi yang di sampaikan, seperti materi I tentang ke Organisasian-Ke-IPPNU-an yang diampu langsung oleh pengurus Cabang, materi ke –NU-an- ke-Aswajaan yang disampaikan Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dan materi Konsep Gender yang disampaikan oleh Matroni Wakil Bendaharai Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura dan terakhir materi kepesantrenan yang diisi oleh bapak Fathor Rois.

Harapan dari ketia PK IPPNU Nasy’atul Muta’allimin Gapura bahwa Makesta bukan program main-main dalam mencetak kader IPPNU oleh karenanya walau pun tidak diwajibkan, sebenarnya sebagai wanita nahdliyyin tentu harus sadar bahwa hal itu penting untuk menciptakan kader yang militant.

Kontributor : Matroni
Editor : Ibnu Abbas

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Ibnu Abbas
Ibnu Abbas
Pemimpin Redaksi NU Online Sumenep
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...