Gapura, NU Online Sumenep
Salah satu kegiatan unggulan PK IPNU-IPPNU MTs Al-Huda II Gapura adalah gerakan literasi, yaitu latihan tulis-menulis bagi siswa yang dilaksanakan secara rutin setiap minggu. Kegiatan tersebut juga didukung oleh kepala MTs Al-Huda II, Abu Wakid, yang mewajibkan siswa-siswinya punya buku agenda dan menyetor tulisannya setiap minggu kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk dikoreksi dan dievaluasi.
Dalam sambutannya, alumnus UMM Malang tersebut menyebutkan, bahwa kreativitas menulis harus dimiliki siswa khususnya generasi muda NU di era digital ini. Pemikiran-pemikiran di luar NU yang produktivitasnya lahir melalui tulisan-tulisan di media sosial saat ini harus juga diimbangi dan dibentengi.
“Bahkan, kalau perlu dilawan dengan tulisan produk generasi muda NU agar tidak menimbulkan penjajahan pemikiran yang berimbas negatif pada kaum nahdlliyyin,” ungkapnya saat penyerahan reward bagi pemenang puisi terbaik di halaman MTs Al-Huda II, Senin (23/11/2020).
Alumnus PP. Tebuireng Jombang tersebut menambahkan, ikhtiar yang bisa dilakukan adalah membiasakan anak-anak muda NU belajar menulis sejak dini. Salah satunya bisa dimulai dengan menulis karya fiksi lalu nanti bisa dikembangkan ke non-fiksi.
“Intinya, yang penting anak-anak gemar dan intens menulis. Sehingga nanti bisa mengolah pemikirannya ke dalam tulisan dan bisa dipublikasi untuk kemaslahatan kaum nahdliyyin supaya tidak mudah terpengaruh tulisan dari luar NU,” jelasnya.
Di sisi lain, Waka Kesiswaan sekaligus pembina PK IPNU-IPPNU MTs Al-Huda II, Faidi Rizal Alief menegaskan bahwa untuk memperkuat kegiatan itu, pihaknya bekerjasama dengan PK IPNU-IPPNU MTs Al-Huda II yang memang punya kegiatan khusus memperkuat budaya literasi di kalangan siswa. Mengingat siswa MTs masih belia, maka tulisan pertama yang diperkenalkan adalah puisi.
“Karya siswa diseleksi secara bertahap. Pertama melalui mading kelas, yang lolos di mading kelas akan dimuat di mading sekolah, dari mading sekolah dipilih 5 besar untuk kemudian 1 dipilih sebagai puisi terbaik per bulan. Puisi terbaik dan empat nominasinya itu sama-sama diberi reward oleh kepala sekolah. Lima besar puisi itu kemudian dikirim ke media. Alhamdulillah di semester pertama ini sudah ada beberapa siswa yang karyanya dimuat di koran. Selain itu, di akhir tahun, khusus siswa kelas IX wajib punya satu buku antologi,” tutur Rizal dengan wajah penuh semangat.
Sementara itu Wardatul Musfirah, ketua PK IPPNU MTs Al-Huda II mengatakan, bahwa pihaknya menyelenggarakan kegiatan tulis-menulis setiap Jumat sore dengan dipandu oleh mentor-mentor berpengalaman. Selain itu juga melakukan layanan bagi informasi dan publikasi karya-karya siswa dan rencananya di liburan semester gasal akan mengadakan kemah sastra untuk siswa-siswi se-kecamatan Gapura.
“Harapan kita tidak lain agar siswa-siswi MTs Al-Huda II bisa menulis. Sebab menulis adalah tradisi ulama-ulama terdahulu seperti KH. Hasyim Asyari. Andai Ulama tidak menulis, tidak mungkin kita bisa mengaji kitab, tuturnya saat ditemui usai acara penyerahan reward kepada lima besar peraih karya terbaik.
Kontributor: A. Warits Rovi
Editor: A. Habiburrahman