spot_img
Categories:

Pesona Akhlakul Karimah dalam Perjalanan

- Advertisement -

Setiap seseorang yang menjadikan jalan-jalan sebagai kegemaran atau hobi akan ada tambahan ilmu, wawasan dan pengalaman baru. Ada kesan dan pelajaran tersendiri yang bisa dicatat ketika melakukan perjalanan baik itu singkat atau panjang, bahkan terkadang menjadi moment yang tidak mudah untuk dilupakan.

Ada sesuatu yang menarik dalam setiap cerita perjalanan, namun cerita di perjalanan tidak akan pernah lepas dengan hubungan antar makhluk lainnya bahkan dengan alam sekaligus. Semua aktivitas yang ada diperjalanan tidak pernah lepas dengan etika antar sesama makhluk.

Ketika menjadi penumpang di angkutan umum, tidak membuat orang bebas melakukan segala hal walau sudah membayar ongkos. Ongkos yang dibayar hanya untuk jarak tempuh dan fasilitas selebihnya tidak masuk dalam rincian pembayaran termasuk etika dan etiket dalam perjalanan. Apabila harus membayar, maka harus membayarnya dengan lebih mahal. Namun bukan dengan uang melainkan dengan sikap menghargai penumpang lainnya (72). Perihal hak sama antara penumpang, hak seseorang terbatas dengan hak penumpang yang lainnya.

- Advertisement -

Adab penumpang di perjalanan tak lain sesekali menyambut teman duduk yang hendak berbicara. Terlalu asyik dengan buku atau gawai terkesan individualis dan anti sosial. Di samping itu ketika ada di perjalanan berbicarah dengan jelas. Namun tidak dengan terlalu keras dengan teman duduk. Ketika hendak merokok, merokok lah di tempat yang disediakan, tidak menuntut banyak terhadap sopir, sebab uang ongkos pada sopir masih tergolong sangat rendah dibandingkan dengan kenyamanan dan keselamatan yang menjadi tanggung jawab sopir. (72-73)

Sebuah adab dalam satu area tak bisa ditukar dengan uang. Sekaya apapun seseorang dan sepintar apapun seseorang, ia harus tetap harus memakai etika dalam keadaan apaun. Etika adalah tolak ukur kemanusiawian seseorang.

Ikhtiyar dalam Perjalanan

Setiap aktivitas yang dilakukan sesorang tak pernah lepas dari aturan dan etika dalam kehidupan. Akan tanpak baik kehidupan seseorang ketika ia mampu beretika baik pada orang lain dan alam. Seperti mengkonsumsi air minum dengan posisi duduk saat berada di perjalanan. Sikap tersebut adalah adab yang diajarkan dalam Islam dan memang baik untuk kesehatan.

Dalam hal makanan manusia lebih unggul dari pada makhluk lainnya. Ketika hewan karninvora cukup makan daging, hewan herbivora cukup makan dedaunan, sedangkan manusia adalah omnifora yang memakan segalanya baik daging atau tumbuhan. Namun, hanya saja manusia diberi akal agar ia bisa mengatur cara makan sekaligus adab ketika makan. Bahkan dalam hal memilih makanan yang hendak dikonsumsi jangan dicampur aduk, seperti halnya manis, kecut, renyah dan sebagianya dimakan bersamaan. Senikmat apapun makan dilidah, sisikan ruang untuk minun dan bernafas. Disamping itu lambung manusia bukanlah tempat sampah pembuangan segala jenis makanan.

Di samping etika makan juga penting untuk diri sendiri hal tersebut juga penting saat di perjalanan akhlak dan etika makan sering terlupakan pula. Urusan makan tanpak sepele, sebab sudah menjadi kebiasaan setiap hari. Hampir semua penyakit baik rohani atau jasmani, dipengaruhi dan diawali dari urusan ini. Jika makan yang ditelan itu syubhat (tidak jelas kepemilikannya, tidak jelas suci-tidaknya), najis atau bahkan haram, apa jadinya ketika makanan tersebut sudah masuk ke tubuh, menjadi darah menjadi daging dan menjadi bagian dari kita?(75)

- Advertisement -

Hukum asal makanan yang tidak diketahui itu sah-sah saja dimakan. Dimakfu (dimaafkan tidak dianggap dosa) saat menyantap makanan terkena najis (karena dibersihkan dan tanpa mengikuti aturan fiqih saat mensucikannya) atau karena memang mengandung zat makanan yang najis seperti halnya terbuat dari daging babi. Walau demikian berhati-hatilah dan ikhtiyar adalah kewajiban (76).

Tak hanya berhati-hati dalam sikap memilih makanan, namun sikap hati-hati berlaku untuk semu hal, baik sikap, berbicara, berpakaian bahkan dalam perjalanan. Tidak ada salahnya berhati-hati  dalam beberapa hal, barangkali hal itu akan menjadi kemujuran dari seseorang.

Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan di dalam perjalanan nanti, mulai dari bekal cemilan, makanan dan minuman. Dulu, orang tua selalu membawa bekal atau sangu perjalanan. Para leluhur mewariskan kebiasaan baik (75).  Sudah menjadi kewajiban anak cucu memelihara yang baik.

Dalam buku ini ada catatan dari penulis: yang paling sering dibutuhkan diperjalanan adalah minuman. Sebab itu, sebaiknya membiasakan diri membawa botol minuman sendiri. Ketika habis bisa diisi ulang saat singgah di warung bagi pelancong atau membawa persipan dari rumah bagi orang yang membawa kendaraan pribadi. Lagkah ini bukan sekedar demi berhemat, tapi demi mengurangi limbah plastik yang salah satu produksinya adalah sampah minuman air dalam kemasa (77). Perilaku tersebut adalah kebiasaan kecil, namun memiliki dampak yang luas baik untuk makhluk hidup dan alam. Ketika prilaku diiringi dengan akhlakul karimah ada ketenangan tersendiri, orang yang berahklakpun akan jauh dihormati dan jauh lebih diterima dalam sosial masyarakat.

Ruang dalam Buku Safari

- Advertisement -

Buku safari adalah buku saku perjalanan yang ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis. Di dalamnya, dibahas beberapa hal yang berkaitan erat dengan perjalanan, mulai dari perencanaan dan persiapan menjelang perjalanan baik disajikan secara langsung atau tidak.

Melalui buku ini M Faizi menguraikan apa saja kemungkinan-kemungkinan yang barangkali terjadi diperjalanan. Selain itu bersifat hambatan di tengah perjalanan buku ini juga berisi tentang kaidah-kaidah shalat ketika ada diperjalanan. Shalat adalah kewajiban bagi umat Islam dalam kondisi apapun. Kecuali ada beberapa hal yang menyebabkan shalat seseorang di jamak dan qasar.

Buku ini dibagi menjadi tiga bab. Pertama, membahas teknis-teknis perjalanan, seperti mengecek kondisi inti kendaraan, cara menggunakan transportasi umum, memilih wahana, menyiapkan rute, menyiapkan fisik, menyiapkan mental diperjalanan dan sebagainya baik kebutuhan primer atau sekinder. Kedua, pembahasan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan shalat di perjalanan, mulai dari cara menjamak, meng-qashar, shalat di atas wahana bergerak, shalat di negara yang waktunya abnormal bahkan bolehnya seseorang menikmati kemudahan shalat dalam hal menjamak dan mengqashar. Ketiga membahas adab dan etiket yang sepatutnya dijaga baik oleh pengemudi maupun penumpang. Di samping itu buku safari ini juga dilengkapi dengan lafal niat dan doa-doa perjalanan, cocok untuk menemani perjalan yang sedang ditempuh.

Buku safari membangunkan kesadaran pembaca untuk selalu beretika saat di perjalanan. Dengan niat, etika dan etiket yang baik di perjalanan. Di samping wawasan dan tambahan ilmu yang didapat, ada kesan tersendiri ketika membaca. Hal yang paling sulit untuk dijalani adalah kesadaran menjaga hati supaya menjadi manusia yang berahlakul karimah dalam kondisi apapun.

Identitas Buku

Judul: Safari
Penulis: M. Faizi
Penerbit: Instika Press
Cetakan: Pertama, 2020
Tebal: 120 Halaman
ISBN: 978-602-92086-6-0
Resentator: Sofiyatun

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...