spot_img
Categories:

Kiai Hafidzi: Tujuan Aktif di NU Memperbaiki Diri

- Advertisement -

Kota, NU Online Sumenep

Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH Hafidzi Syarbini menegaskan, aktif di Jam’iyah bukan untuk mencari duniawi, kemenangan, dan memperbaiki orang banyak. Karena tidak ada satupun yang mampu. Tujuan utama aktif di NU adalah memperbaiki dari.

“Jangan mencari hasil dan menghitung-hitung amal yang kita kerjakan di dunia, tapi pikirkan apakah kita diterima kelak oleh Allah swt? Oleh karenanya, kita harus berhati-hati dalam hal itu. Bila kita lakukan, maka ia menandakan lemah pemikirannya, akal dan hatinya,” ujarnya saat memberi pengarahan di acara Silaturrahim, Buka Bersama dan Pemberian Beasantri di aula PCNU setempat, Jumat (5/4/2024).

- Advertisement -

Beliau menginatkan, bukan hasil kegiatan yang ditorehkan oleh pengurus, tapi bagaimana pengurus diterima kelak oleh Allah swt dan membersamai Nabi Muhammad saw.

“Jangan sungkan untuk berkumpul antarpengurus atau antarwarga. Karena berkumpul itu rahmat dari Allah. Jika kita berpisah, azab Allah akan datang. Ayo kuatkan amaliyah dan harakah jam’iyah di desa. Apa yang kita lakukan di ranting bagian dari mempertahankan dan melestarikan amaliyah dan harakah jam’iyah,” dawuhnya.

Diketahui, NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumenep memberikan beasantri 21 anak yang berstatus santri. Setiap Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), baik di daratan dan kepulauan, mendapat jatah 1 anak. Mereka adalah.

  1. Kamilatul hayati asal Batuputih siswa MI Husnul Khatimah Batuputih
  2. Miftahul Khoir asal Dungkek santri pesantren Anwarul Abror Jedung
  3. Silva Maulida asal Gapura santri pesantren Al-Karimiyah Braji
  4. Moh Ali Imron asal Batang-Batang santri pesantren Al-Itqon Batang-batang
  5. Irfan Handoyo asal Giliraja santri pesantren Nurul Islam Karang Cempaka
  6. Rustinur Fajriyah asal Lenteng santri pesantren Annuqayah Guluk-Guluk
  7. Nur Laily Ramadhani asal Bluto santri pesantren Nurul Jadid Guluk Manjung
  8. Mar’ah Hafidzatillah asal Saronggi santri pesantren Miftahul Ulum Kambingan Timur
  9. Ferdiyansyah asal Ganding santri pesantren Babus Salam Sumber Payung
  10. Arfan Nur Ihsan asal Kalianget santri pesantren Wali Songo Situbondo
  11. Haikal Faiz asal Manding santri pesantren Bustanul Fawaid Gadding
  12. Jamilatus Saidatun Hasanah asal Giligenting santri pesantren An-Nur Sumber Giligenting
  13. Mohammad Waris asal Dasuk santri pesantren Nurut Tawwabin Prompong Kecer
  14. Miftah asal Nonggunong santri pesantren Salafiyah Syafi’iyah Zainur Ridha Nonggunong
  15. Suci Balqis Amrilia asal Kota santri pesantren Mathali’ul Anwar Putri Pangarangan
  16. Moh Halim asal Rubaru santri pesantren Annawawi Kalebbengan
  17. Rahmatul Maulidah asal Pasongsongan santri pesantren Al-Istiqmal Patokan 
  18. Dewi Masyita asal Batuan santri pesantren Sabilul Muttaqin Daramistah Lenteng
  19. Marinatul Jazilah asal Ambunten 
  20. Fulan asal Pragaan
  21. Fendi Firmansyah asal Talango
- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...