Lenteng, NU Online Sumenep
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum Desa Bunangkah, Pegantenan, Pamekasan, KH. Moh. Habibi Badwi Muslim menyebutkan, ada empat sifat Nabi Muhammad SAW yang wajib diteladani oleh umat Islam.
“Sifat pertama adalah Shiddiq, yakni Rasulullah SAW senantiasa berkata benar. Maka, sejatinya dalam kehidupan dan seluruh aktivitas tidak terlepas dari nilai-nilai ibadah untuk mencari ridha Allah SWT,” tuturnya dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Jam’iyah Kifayah Mushala Al-Muttaqin Desa Lembung Barat, Lenteng, Ahad (16/10/2022) di halaman mushala setempat.
Ia menambahkan, ketika seseorang mencari ridha Allah SWT, maka antara perkataan, perbuatan, dan implementasinya di lapangan, harus mengikuti dengan benar apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ini menjadi bahan untuk bermuhasabah kembali, apakah orang itu mampu mengikuti sifat Rasulullah SAW yang senantiasa berkata benar.
“Rasulullah SAW diibaratkan Al-Qur’an berjalan, karena semua ucapan, sikap perbuatan, dan tindakannya bersumber dari Al-Qur’an. Memiliki kesesuaian apa antara hati, ucapan, dan perbuatan,” tambahnya.
Sifat kedua, yakni Amanah atau sifat yang dipercaya. Seseorang harus menanamkan komitmen dalam dirinya bahwa dia senantiasa berada dalam pengamatan Allah SWT. Dengan sikap amanah ini, seseorang akan senantiasa dapat dipercaya meskipun tidak dalam keadaan bersama pimpinan.
“Ketiga, yang wajib diteladani dari nabi akhir zaman itu, yaitu Tabligh yaitu senantiasa menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik dan sesuai dengan tuntunan ajaran Al-Qur’an,” jelas Kiai Habibi.
Sifat keempat, yaitu Fathanah atau memiliki kecerdasan. Kecerdasan tidak hanya bersifat intelektual namun juga emosional dan spiritual. Di mana pun Rasulullah SAW berada, beliau selalu menyampaikan pesan-pesan sesuai dengan daya terima masyarakat setempat.
“Kecerdasan emosional nampak dari sifat Rasulullah SAW dalam merespons sikap dan perilaku kasar yang ditujukan padanya. Beliau tenang menghadapi ancaman dan perkataan apapun. Rasulullah SAW selalu menjawabnya dengan tenang, dan inilah yang patut kita contoh,” ujarnya.
“Semoga melalui kegiatan dzikir, shalawat, dan doa bersama ini, dapat menjernihkan hati dan pikiran kita sehingga kita bisa menjadi orang-orang yang tenang dalam kondisi apapun dalam bekerja dan dalam melakukan inovasi-inovasi,” pungkasnya.
Acara ini diikuti oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Lembung Barat, Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lembung Barat, PR Fatayat NU Lembung Barat, tokoh masyarakat setempat, dan seluruh masyarakat Desa Lembung Barat.
Editor: Firdausi