spot_img

Rayon PMII Harus Jadi Ibu Kaderisasi Pergerakan

- Advertisement -

Guluk-Guluk, NU Online Sumenep

Pimpinan Rayon (PR) Hizbullah Huda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-guluk gelar Diskusi Publik dan Deklamasi Puisi dengan mengusung tema “Menganal Lebih dekat; Ibu dari hati seorang aktivis pergerakan” di depan Masjid Jamik Annuqayah, Selasa (22/12/2020) malam. 

Yassir Arafat mengungkapkan bahwa, kegiatan ini sengaja dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Menurut Iyas, sapaan akrabnya, diskusi publik dan deklamasi puisi ini merupakan rencana kegiatan yang memang disiapkan jauh hari sebelumnya.“Pengurus Rayon Hizbullah Huda bahkan memiliki jadwal untuk kegiatan insidentil semacam ini,” ungkap salah satu pengurus rayon. 

Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan insidentil ini menghadirkan banyak kalangan, mulai dari santri dan mahasiswa secara umum, hingga kader baru rayon Hizbullah Huda PMII Komisariat Guluk-Guluk sendiri. Bahkan tampaknya, pada pelaksanaan kegiatan ini, perserta yang duduk melingkar di lesehan tidak hanya berisi kader Hizbullah Huda, melainkan juga kader-kader rayon lain dan bahkan Majelis pembina Rayon (Mabin-yon). “Masalah kepesertaan memang tidak diberi batas, pengurus rayon sengaja mengeluarkan undangan terbuka untuk semua kalangan,” jelasnya.

Kegiatan yang dilakasanakan sejak pukul 21.00 WIB ini memfokuskan terhadap pembahasan pada peranan penting sosok ibu bagi masahiswa-santri aktivis pergerakan. Moh. Helmi memulai pembahasan dari sejarah dialektika perempuan dan penetapan hari ibu hingga pengungkapan beberapa data untuk mengarahkan pembahasan pada titik fokus. “Forum ini milik kita semua,” ungkap fasilitator acara di awal diskusi.

Di tengah-tengah khidmadnya diskusi publik ini, Moh. Alfi mengungkapkan bahwa, pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada ibu, dan usaha kader pergerakan memberikan makna terhadap perjalanan dan peran sosok ibu. “Ibu bahkan dapat dikatakan sebagai sosok kedua dari wujud tuhan,” tegas Majlis Pembina Rayon yang disambut tepuk tangan seluruh peserta.

Sementara itu, Ach. Murtafiq membenarkan adanya kegiatan ini. Menurut Ketua Rayon Hizbullah Huda tersebut, acara ini bagian dari usaha pengurus rayon untuk membangkitkan gairah pergerakan mahasiswa-santri untuk berjuang sebagaimana ibu. Dirinya juga menuturkan, semestinya dari kegiatan ini kader pegerakan bisa sadar jikalau sosok ibu dimuliakan lantaran sikap dan sifatnya, peran dan perjuangan ibu dalam perjalanan hidup, serta kasih sayang, cinta, dan kepedulian kepada tanggung jawab yang diembannya.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) INstitut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-GUluk tersebut juga menegaskan bahwa sifat dan peran seorang ibu perlu ditiru dalam sistem kaderisasi. Ibu sebagai pendidik dengan penuh kasih sayang dan cinta, ibu yang tanpa lelah dan selalu siap berkorban untuk anak didiknya, dan ibu yang penuh budi luhur dan pengertian adalah sifat dan sikap yang harus ada dalam jiwa kaderisasi pergerakan.

“Dari itu Rayon Hizbullah Huda harus mampu menjadi ibu kaderisasi PMII Komisariat Guluk-Guluk,” tegas mahasiswa asal Kalianget, yang disambut kata siap dari peserta.

Di penghujung acara, Adi Ananta, kader Rayon Hizbullah Huda, membacakan puisi karangan D. Zawawi Imron yang berjudul “Ibu”, dan peserta dengan takzim menikmati puisi yang dibawakan Adi Ananta. Kegiatan akhirnya ditutup doa oleh sahabat Omayadi selaku Mabin-Yon, dengan dikhususkan fatihah kepada sosok ibu, khidmah warga pergerakan diberikan kemudahan oleh Allah SWT .

Pewarta : Ainul Yaqin 

Editor : Abdul Warits

- Advertisement -

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...