Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri (Lubri) Guluk-Guluk Sumenep terus menebar inspirasi di tengah gencarnya lonjakan pandemi Covid-19. Khususnya ikhtiar dalam menjaga imunitas tubuh para santri.
Hal itu ditandai dengan inisiatif Pengasuh Pondok Pesantren, Ny. Shafiyah A. Win memproduksi jamu herbal yang kemudian menamainya dengan Teh Mpon-Mpon. Selain menjaga imunitas tubuh, juga ditujukan untuk membiasakan hidup sehat dengan obat-obatan herbal.
Menurut beliau, santri hendaknya tidak cukup mengkonsumsi makanan-makanan yang halal saja. Tetapi juga yang baik dan menyehatkan bagi tubuh. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 tampil dengan ragam varian baru dan lebih ganas.
“Kesehatan harus dijaga. Bukan hanya mengkonsumsi sesuatu yang halal, akan tetapi juga yang baik bagi tubuh. Halalan Thayyiban,” dawuh Ny. Shafiyah A. Win mengingatkan, saat acara Sharing Kesehatan pada Kamis (1/7/2021) di halaman Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri.
Umumnya, Mpon-Mpon ini adalah sejenis jamu yang oleh mayoritas masyarakat dipercaya dapat mengobati ragam penyakit, seperti pusing, lambung, demam, dan lain-lain.
Namun campuran rempah yang dibuat agar tidak terkesan menakutkan dengan kata ‘jamu’, maka oleh pengasuh diberi nama ‘teh’ agar lebih menarik perhatian santri untuk mau minum ramuan herbal tersebut.
Selain itu, juga ditambah gula pasir agar minuman tersebut ada rasa manis sebagaimana teh. Sebab jika tidak demikian, santri akan enggan untuk menkonsumsi minuman sehat dimaksud.
Dilansir dari laman Kompas.com, Mpon-Mpon berasal dari kata ‘empu’ yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Istilah ini digunakan untuk menyebut kelompok tanaman yang mempunyai rimpang atau akar tinggal.
“Penggolongan nama empon-empon tidak dilakukan berdasarkan klasifikasi ilmiah tertentu. Melainkan lebih merujuk pada penggolongan tanaman tertentu yang dilakukan masyarakat Jawa,” tulis kompas.com dalam artikel Empon-empon: Manfaat, Jenis dan Bukti Khasiat. Sabtu, (7/3/2020).
Lalu bagaimana cara membuatnya?
Disampaikan Dwi Susanti, Koordinator Pengurus Kesehatan Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri, bahwa untuk membuat Teh Mpon-Mpon sangat mudah sekali. Dan tentu tidak membutuhkan waktu lama
“Untuk membuatnya sangat mudah sekali dan tidak menghabiskan banyak waktu. Hanya perlu menggeprek temulawak, jahe, lengkuas, kencur, kunyit, daun sirih tujuh lembar, daun sereh, dan jeruk nipis hingga halus,” ungkapnya kepada NU Online Sumenep, Minggu (4/6/2021).
Setelah digeprek kemudian direbus dengan air hingga mendidih. Kemudian disaring hingga ampas dan airnya terpisah. Bisa juga ditambahkan gula pasir, gula merah ataupun gula batu sesuai selera untuk menambah cita rasa.
“Teh Mpon-Mpon ini dapat diminum pas hangat di waktu pagi, siang dan malam hari,” imbuhnya.
Menurutnya, Teh Mpon-Mpon ini sangat disukai oleh para santri. Sebab dalam satu hari, ia memproduksi sampai 60 liter. Di tempatkan di berbagai titik tertentu yang mudah dijangkau oleh para santri dan pengunjung.
“Terpenting adalah bagaimana kita mematuhi protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Tidak perlu terlalu cemas dengan Covid-19. Agar imun kita tidak menurun, sehingga lebih mudah diserang,” pungkasnya.
Editor: Abdul Warits