Gapura, NU Online Sumenep
Pimpinan Ranting (PR) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Desa Gapura Timur, Kecamatan Gapura melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammawad SAW sekaligus peringatan Hari Santri Nasional (HSN) dengan bebera rangkaian acara, di antaranya lomba mewarnai logo Muslimat NU tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Desa Gapura Timur, pengajian umum, dan penyerahan bantuan sosial (Bansos).
Rangkaian acara ini dimulai dengan lomba mewarnai logo Muslimat dan pembagian bantuan sosial kepada 20 orang dhuafa, Ahad (10/10/2022) kemudian dilanjut dengan pengajian umum dan pembagian hadiah lomba pada Senin, (11/10/2022). Semua acara ini bertempat di kediaman Halilah, Dusun Dik-Kodik, Desa Gapura Timur.
Nyai Najmah Hidayati, selaku penceramah dalam acara ini menyampaikan kembali dawuh K Hasyim Asy’ari yang mengatakan bahwa orang yang mengabdi di NU oleh beliau dianggap sebagai santrinya.
“Karena dianggap santri, maka akan didoakan oleh K. Hasyim untuk kebahagiaan dan kecukupan di dunia dan akhirat. Maka meskipun orang NU merayakan maulid, isra’ dan lain semacamnya, rezekinya tidak akan pernah kekurangan, bahkan terus bertambah,” tegasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Pengurus Cabang Muslimat NU Sumenep ini juga menyampaikan dawuh K. Jalaluddin Assuyuti yang menjelaskan bahwa setiap tempat, baik rumah, masjid, halaman, ladang, dan lainnya yang dijadikan tempat merayakan maulid dan dibacakan shalawat, maka Allah mengutus sepasukan malaikat hadir ke tempat tersebut untuk melindungi orang-orang yang hadir dan mencatat segala amal kebaikannya, sehingga Allah mengampuni dosa-dosa orang-orang yang hadir itu.
“Selama yang hadir adalah umat Nabi Muhammad, mengikuti pengajian dengan khusyuk atau tidak, Maka oleh Allah diampuni dosanya berkat kemuliaan nabi,” tambahnya.
Selanjutnya, penceramah asal Prenduan ini dengan momentum hari santri berharap agar menghidupkan kembali jiwa kesantrian dalam diri masing-masing hadirin untuk lebih takdzim dan aktif mengabdi kepada guru dan kiai, serta orangtua sebisa mungkin mengontrol anak dalam menggunakan HP agar anaknya juga punya jiwa kesantrian yang mumpuni.
“Untuk menghidupkan jiwa kesantrian, salah satunya adalah dengan mengontrol anak-anak kita dalam menggunakan HP,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU Gapura Timur, Salamah dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah menyukseskan acara ini, dengan harapan semua kegiatan maulid ini kelak berbuah syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
“Semoga dengan terlaksananya acara ini, kita semua akan mendapat syafaat dari Nabi kelak di akhirat,” tuturnya.
Kepala PAUD Al-Huda ini juga mengatakan bahwa acara lomba mewarnai logo Muslimat NU bagi anak PAUD bertujuan untuk mengenalkan anak pada Muslimat NU sejak dini.
“Harapan saya, biar anak-anak nanti tumbuh menjadi generasi yang cinta kepada NU,” pungkasnya.
Senada dengan hal itu, Qomaris Siami, ketua panitia pelaksana dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan acara ini selain untuk mengagungkan hari kelahiran nabi juga sebagai media untuk mengenalkan organisasi Muslimat lebih mendalam lagi kepada masyarakat.
“Karena Muslimat itu bukan hanya rutinitas yang melulu mengaji dan tahlilan tetapi di dalamnya juga ada pendidikan,” tegasnya.
Menurut alumnus Universitas Islam Malang ini, acara ini terselenggara berkat kerja sama antar anggota dan pengurus PR Muslimat NU Gapura Timur secara sinergis.
“Setiap tahun memang ada anggota atau pengurus yang bersedia untuk jadi tuan rumah, bahkan sampai antre. Sedangkan pendanaanya digalang melalui donasi bersama, anggota sebesar Rp. 30.000, pengurus sebesar Rp. 50.000, dan hal lainnya terutama yang menyangkut jamuan kepada undangan VIP ditanggung oleh tuan rumah,” jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Nyi Ris ini berharap agar masyarakat Desa Gapura Timur bisa bergabung dengan PR Muslimat NU guna menangkal pemahaman luar yang tidak sehaluan dengan ajaran ahlussunnah wal jama’ah.
“Saya berharap agar masyarakat khususnya kaum perempuan bisa bergabung dengan Muslimat, agar tidak terserang oleh pemahaman-pemahaman luar yang tidak sejalan dengan NU dan cenderung merusak,” pungkasnya.
Pewarta: A Warits Rovi
Editor: Ibnu Abbas