Pragaan, NU Online Sumenep
Sebagian besar orang memandang rendah kaum santri. Penampilannya yang sederhana sering menjadi bahan ledekan karena dianggap sudah ketinggalan jaman. Santri juga dianggap kuno karena tidak mengikuti tren perkembangan dunia. Namun terlepas dari itu semua, ternyata ada beberapa hal unik yang ada pada diri kaum sarungan ini.
Keunikan tersebut diulas oleh Harir Hidayat, pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (lakpesdam) MWCNU Pragaan saat menjadi pemateri dalam kegiatan Kajian Kesantrian pada Ahad (10/10/2021) di PP. Misbahul Munir Sentol Daya. Ia menuturkan bahwa setidaknya ada tiga hal unik dari kaum santri yang sulit dicarikan padanannya.
“Pertama, santri dan pesantren adalah produk lokal Indonesia. Tokoh yang menggagasnya adalah Raden Rahmat atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Sunan Ampel. Kedua, santri itu sudah terbiasa hidup dalam perbedaan karena pesantren menerima siapa saja yang ingin menimba ilmu tanpa memandang latar belakang dan status sosial,” ujarnya.
Harir, sapaan akrabnya juga menyebutkan keunikan santri yang ketiga. “Adapun yang ketiga, santri itu dikenal memiliki akhlak yang baik, serta menjunjung tinggi etika kepada siapapun ia bergaul. Jadi mulai dari sekarang, tunjukkan identitas kalian sebagai seorang santri,” kata kru Buletin Wasathiyah PCNU Sumenep ini dengan nada tegas.
Sebelum mengakhiri materinya, pengurus Pimpinan Cabang GP Ansor Sumenep ini membacakan Panca Jiwa Santri sembari diikuti oleh para peserta kajian. “Panca Jiwa Santri. Satu, Keikhlasan. Dua, Kesederhanaan. Tiga, Persaudaraan. Empat, Kemandirian. Lima, Keikhlasan,” pungkasnya.