spot_img
Categories:

Memaknai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

- Advertisement -

Oleh: Lukmanul Hakim

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia mempunyai nilai-nilai yang wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan dari sila dalam Pancasila secara garis besar terbagi atas beberapa tingkatan, yakni nilai dasar, instrumental, dan praktis.

Pancasila juga mengandung nilai moral dan norma yang harus diterima oleh seluruh warga negara, karena hal tersebut menjadi landasan bagi kehidupan bersama di Indonesia. Meskipun Pancasila terdiri dari lima sila berbeda, tetapi semua saling melengkapi dan menjadikan Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh untuk jadi pedoman kehidupan bersama di Indonesia.

Setiap negara pasti ingin tetap kokoh dan tidak mudah terjadi perselisihan di antara warganya. Hal tersebut membuat pentingnya sebuah dasar negara dan ideologi yang kuat dan disusun dengan seksama.

Pancasila tidak mengadopsi ideologi dari manapun, sehingga nilai-nilai Pancasila unggul dan cocok karena berdasarkan kebiasaan dan sifat warga negara Indonesia sendiri.

Alasan Pancasila sangat dibutuhkan karena bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku, budaya, dan agama. Juga secara demografis kondisi wilayah Indonesia sangat besar dan terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh laut yang sangat luas. Hal ini tentu membuat Indonesia sangat cepat berkembang, tetapi juga dapat membuat kehidupan di Indonesia memiliki berbagai perspektif sehingga dapat menimbulkan perpecahan.

Oleh karena itu, norma-norma yang terkandung dalam Pancasila dapat digunakan dalam dasar kehidupan bangsa agar tidak mudah timbul perpecahan. Di antara norma-norma yang terkandung dalam Pancasila tersebut terbagi dalam beberapa aspek.

Norma Agama
Norma agama disebut juga norma kepercayaan ini ditunjukkan kepada semua rakyat Indonesia untuk dapat beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya norma ini diharapkan setiap rakyat Indonesia dapat berpegang teguh kepada agamanya masing-masing dan saling menghargai.

Norma Moral atau Norma Kesusilaan
Norma moral adalah norma yang paling dasar dalam mengatur budi pekerti kita atau etika kita. Norma moral ini menentukan bagaimana cara kita dapat menilai lingkungan masyarakat maupun di dalam rumah. Norma ini berasal dari diri sendiri bagaimana kita menyikapi lingkungan agar kita dapat diterima dan mudah untuk bersosialisasi.

Norma Kesopanan
Norma ini juga disebut norma sopan santun, tata krama, bahkan kadang juga disebut norma adat. Norma ini didasarkan pada kebiasaan rakyat Indonesia dalam berlaku di masyarakat, dan masing-masing daerah dengan daerah lain memiliki dasar norma kesopanan yang berbeda-beda. Sanksi bila melanggar norma ini biasanya berasal dari masyarakat setempat.

Norma Hukum
Norma hukum berasal dari luar rakyat. Biasanya, norma hukum dibuat oleh negara atau pihak setempat yang mendapatkan kekuasaan penuh dalam mengatur rakyatnya. Semisal, negara membuat sebuah peraturan perundang-undangan tentang lalu lintas untuk mengatur rakyatnya agar lalu lintas menjadi lebih teratur. Sanksi dari norma ini biasanya dilaksanakan di persidangan resmi yang dipimpin hakim.

Sementara itu, di era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi menimbulkan banyak perubahan dalam kebiasaan masyaratakat. Salah satu contoh dampak akibat dari era modern ini masyarakat yang mengikuti trend dari negara lain dan melakukan transformasi budaya.

Pada kondisi ini, masyarakat sudah tidak memperdulikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan pedoman hidup bagi rakyat Indonesia. Sehingga banyak kasus yang membuat kehidupan bersama di Indonesia menjadi tidak teratur.

Dengan adanya pengaruh dunia luar, rakyat Indonesia sudah mulai mengubah dasar dalam kehidupan bersama. Seperti, mulai hidup secara individual, tidak menghargai orang-orang di sekitar, berpakaian seperti orang barat, serta melakukan kegiatan-kegiatan dan kebiasaan orang luar.

Dengan adanya perkembangan zaman tersebut, penerapan Pancasila sebagai dasar kehidupan bersama di Indonesia wajib untuk diupdate dan diupgrade agar penyuluhan dan penerapan Pancasila di lingkungan masyarakat menjadi lebih fleksibel dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam hal ini, biasanya para pemuda harus tetap menerapkan berbagai hal-hal positif yang terkandung dalam Pancasila, agar Pancasila tidak hilang dan tetap menjadi bagian dari perkembangan zaman. Meskipun di masa sekarang banyak sekali anak-anak muda yang selalu mengikuti perkembangan budaya barat dan memiliki budaya konsumtif yang berlebihan dari pada orang di zaman dahulu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam era modern yang tidak sesuai dengan kehidupan rakyat Indonesia sehari-harinya yaitu:

Budaya Berpakaian Orang Luar
Budaya berpakaian yang selalu terupdate dengan style luar bahkan dengan harga yang sangat tinggi juga dapat membuat kehidupan bersama di Indonesia menjadi terganggu. Hal tersebut biasanya menyebabkan kesenjangan dengan orang-orang di sekitar, sehingga norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut diabaikan.

Kebiasaan-kebiasaan Orang Luar
Orang-orang luar yang biasanya melakukan hal-hal yang diperlukan pada lingkungannya, seperti minum-minuman keras untuk menghangatkan tubuh, tetapi beberapa orang di Indoneseia menyalahi dan meminum minuman keras tersebut tanpa alasan yang jelas. Sehingga membuatnya mabuk dan dapat membuat perilaku yang tidak terkontrol di lingkungan masyarakat.

Cara Berbicara
Orang luar berbicara tanpa adanya adat dan istiadat sehingga mereka biasanya berbicara dengan cara yang sama terhadap orang tua dengan teman, tanpa adanya perbedaan bahasa yang digunakan

Karena itu, sebagai warga negara Indonesia yang baik, serta sebagai pemuda yang merupakan pilar bangsa harus tetap menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Editor: A. Habiburrahman

*)Lukmanul Hakim, Mahasiswa Prodi PAI Program Pascasarjana Instika Guluk-Guluk, Kepala Perpustakaan Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Guluk-Guluk, Dewan Redaksi Jurnal Pentas Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Guluk-Guluk, Pengurus Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lembung Barat, dan Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Guluk-Guluk Tahun 2014-2021.

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...