Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Lurah teladan asal Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Wahyudi Anggoro menceritakan, pengelolaan sampah di desa Panggungharjo bermula sejak 2013. Tujuannya untuk memberikan perubahan perilaku, kontrol limbah makanan dan adanya pemanfaatan sampah.
Ditegaskan, kunci keberhasilan pengelolaan sampah di Desa Panggungharjo adalah mengelola atau memilah sampah sejak dari sumber. Namun yang perlu diingat adalah alat teknologi tidak akan berdampak jika tidak ada perubahan perilaku.
“Di Panggungharjo, kesadaran untuk mengelola sampah dimulai di setiap rumah. Desa membuat kebijakan setiap rumah yang menghasilkan 1 kg. jika sampah itu tidak dipilah, akan didenda 1.000,” ucapnya saat menjadi pemateri di acara Musyawarah Ekopesantren yang dihelat oleh Laboratorium Sampah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatian Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Guluk-Guluk, Sumenep, Sabtu (2/4/2024).
Perluasan gerakan dilakukan dengan mengajak beberapa pesantren yang ada di Yogyakarta seperti pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Tujuannya, bagaimana pesantren bisa mengatasi problem sampah yang mereka produksi di lingkungan pesantren sendiri.
Di Krapyak, lanjutnya, pembuat kebijakan itu tegas dalam menerapkan aturan, contohnya pengurus kebersihan di Al-Munawwir Krapyak tidak akan mengangkut sampah yang diproduksi kiai bilamana sampah tidak dipilah.
“Jadi, perlu adanya kebijakan yang diterapkan secara tegas,” ungkapnya di hadapan 50 peserta utusan pesantren se-Madura.
Untuk itu, kata dia, pada tahun 2023, Wahyudi sapaannya memiliki inisisasi mendirikan pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah) yang diikuti oleh 14 pesantren di Yogyakarta untuk memperkenalkan pengelolaan sampah dan itu seharusnya dilakukan oleh pesantren lainya.
“Saya berharap ikhtiar yang dilakukan oleh UPT Jatian Lubangsa dapat melecut pengurus pesantren lainnya guna menekan angka sampah di pesantren,” harapnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Kiai Muhammad Mushthafa selaku perintis Pemulung Sampah Gaul (PSG) Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 Annuqayah selaku penyaji di acara Musyawarah Ekopesantren yang dipusatkan di aula pesantren setempat.