Image Slider

Pentol ‘Ghapek’ Jajanan Khas Warga Ambunten

Ambunten, NU Online Sumenep
Pentol sering dihubungkan dengan bakso. Jajanan ini lumrah dan tak asing dilihat oleh warga NU di berbagai daerah. Harganya pun relatif murah dan rasanya enak.

Akhir-akhir ini pentol mengalami banyak perubahan. Mulai dari ragam variasi, bentuk, jenis, rasa, dan isian toping di dalamnya. Seperti pentol beranak, pentol selingkuh, pentol isi telur, pentol tenis, pentol mercon, dan masih banyak lagi namanya yang cukup beragam dan menggiur selera bagi penikmat kuliner.

Menurut Ny Hj Faidliyah, awalnya masyarakat mengenal pentol seperti bola pingpong, seperti halnya lagu ciptaan Mamo Agil dengan judul ‘Abang Tukang Bakso’. Namun di Kecamatan Ambunten memiliki makanan khas yang serupa, yakni pentol ‘Ghapek’ atau pentol jepit yang bentuknya gepeng seperti piringan.

“Jajanan warga NU di daerah pesisir Pantura Sumenep ini terbuat dari daging ikan sehingga menarik dan unik daripada pentol yang lainnya,” tutur warga Desa Tambakagung, Kecamatan Ambunten, Selasa (14/9/2021) di kediamannya.

Selain itu, KH Junaidi menjelaskan bahwa, pentol jepit terdapat dua bentuk, yaitu basah dan kering.

“Yang berbentuk basah melalui proses pemanggangan. Sedangkan yang kering diproses dengan dijemur terlebih dahulu lalu digoreng sebelum dinikmati. Keduanya sama-sama enak tanpa mengurangi cita rasa di dalamnya,” ungkap alumni Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan itu pada reporter.

Siti Ruqayah selaku penjual jajanan tersebut menambahkan, jajanan ini lebih enak dicocor pakai sambal yang terbuat dari tepung tapioka yang di dalamnya terdapat cabai, bawang daun, garam, gula, dan penyedap rasa.

“Harganya murah. Satu biji Rp. 1000. Bagi Nahdliyin ingin mencoba, bisa pesan secara online atau mendatangi para penjual,” jelasnya.

Tak sampai di situ, dirinya mengingatkan bahwa, pentol jepit yang berjenis basah hanya bertahan lama selama 24 jam saja.

“Kalau pentol jepit kering bisa tahan lama. Agar tidak melempem, maka taruk di toples yang kering,” sarannya.

Cara Membuat
Cara membuatnya sangat sederhana. Sebab bahan-bahannya mudah dijumpai di pasar tradisional. Berikut resep menurut Ibu Wahyu Ningsih.

Bahan
1. Tepung tapioka.
2. Daging ikan cakalang yang sudah dihaluskan.
3. Garam.
4. Bawang putih yang sudah dihaluskan.
5. Merica yang sudah dihaluskan.
6. Tahu yang sudah digoreng.

Proses Membuat Bahan
1. Semua bahan dicampur dalam satu wadah. Kemudian diaduk rata.
2. Untuk pentol, adonan dibentuk bulat lalu direbus ke dalam air yang mendidih.
3. Untuk pentol tahu, adonan dimasukkan ke dalam tahu yang sudah digoreng lalu dikukus.

Langkah Membuat Jajanan
1. Pentol tahu dan pentol biasa dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan.
2. Jepit cetakan tersebut kurang lebih 2 menit.

Editor: Firdausi

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga