Image Slider

Kunci Rezeki Berkah: Jalan Menuju Hidup Tenang, Berlimpah, dan Penuh Makna

Oleh: Amrullah

Pembahasan mengenai rezeki selalu menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Dalam Islam, rezeki telah dijamin oleh Allah SWT, sehingga tidak ada alasan untuk meragukannya. Allah adalah sebaik-baiknya pemberi rezeki. Yang perlu menjadi perhatian bagi seorang hamba adalah bagaimana cara memperoleh rezeki yang halal dan melimpah. Syeikh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari, dalam karyanya Tajul-‘Arus al-Hawi li Tahdzibin-Nufus, menekankan bahwa kekhawatiran terhadap rezeki tidaklah diperlukan. Sebaliknya, seseorang harus menyikapinya dengan penuh ketenangan.

Ibnu ‘Athaillah menjelaskan bahwa keraguan terhadap rezeki merupakan cerminan dari keraguan terhadap Allah sebagai pemberi rezeki. Hal ini sangat berbahaya, karena meragukan Allah termasuk dosa besar. Masalah rezeki sendiri sesungguhnya adalah perkara kecil dibandingkan dengan persoalan yang lebih esensial, yakni memastikan keselamatan diri dan keluarga dari siksa neraka. Keselamatan dari azab neraka tentu jauh lebih penting dibandingkan sekadar banyak atau sedikitnya rezeki yang dimiliki.

Lebih lanjut, rezeki juga memiliki kaitan erat dengan ketaqwaan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Ath-Thalaq ayat 2-3, yang menyebutkan bahwa orang-orang yang bertakwa akan diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dengan demikian, ketaqwaan dan amal kebaikan menjadi kunci penting dalam memperoleh rezeki yang berkah dan mencukupi.

Lalu, apa sebenarnya tugas manusia terkait rezeki? Tugas utama manusia adalah bekerja dan mempersiapkan jawaban yang baik atas pertanyaan “dari mana” sumber segala yang dimiliki. Bekerja merupakan bagian dari ibadah, sedangkan urusan rezeki sepenuhnya adalah kehendak Allah. Namun, penting untuk dipahami bahwa rezeki tidak selalu berasal langsung dari pekerjaan yang dilakukan. Allah dapat menempatkan atau mengantarkan rezeki kepada hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, karena rezeki adalah sesuatu yang telah ditetapkan dan dijatahkan.

Oleh karena itu, tugas seorang hamba adalah menjemput rezeki, bukan mencarinya dengan gelisah. Dalam menjemput rezeki, sikap qana’ah atau merasa cukup menjadi hal yang sangat penting. Islam memberikan pedoman yang baik bagi manusia, baik ketika mereka diberi kelimpahan kekayaan dan kesuksesan maupun saat menghadapi ujian berupa kesulitan dan keterpurukan.

Apa pun kenyataan hidup yang dihadapi, Islam menawarkan jalan menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman. Dalam keadaan apa pun, Islam mengajarkan kesabaran sebagai kunci untuk mencapai ketenangan, serta kesyukuran yang menjadi sumber kebahagiaan. Dengan kedua sikap ini, seorang hamba mampu menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan dan makna.

Berbagai pesan dan pedoman Islam terkait cara menyikapi rezeki, mencari nafkah, mengelola kekayaan, menjaga kemandirian, dan membelanjakan harta diuraikan secara mendalam dalam buku ini. Materi yang disajikan menggambarkan kearifan yang berasal dari tujuh ulama klasik terkemuka, yang hidup di berbagai wilayah dan era yang berbeda. Para ulama tersebut meliputi Imam al-Harits al-Muhasibi, Syekh Abu Thalib al-Maliki, Imam al-Ghazali, Syekh ‘Abdul Qadir al-Jailani, Syekh Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari, Imam Yahya Hamzah al-Yamani, dan Muhammad ‘Ali al-Birgawi. Karya mereka memberikan wawasan yang berharga mengenai konsep dan praktik rezeki yang selaras dengan nilai-nilai Islam.

Buku ini menghadirkan perspektif segar mengenai konsep rezeki yang senantiasa mengalir. Sebagai pengantar, buku ini mengajarkan bagaimana mengupayakan kelancaran rezeki melalui pembentukan sikap hati yang benar. Pembaca diarahkan untuk meraih rezeki yang luas dan kehidupan yang lebih memuaskan, dengan berlandaskan keimanan yang kokoh.

Isi buku ini mendorong penerapan pola hidup halal yang disertai tawakal, gaya hidup yang penuh keberkahan melalui sikap qana’ah, serta ritme kehidupan yang teratur dengan dihiasi rasa syukur. Buku ini merupakan bacaan yang bermanfaat dan bermakna bagi semua kalangan—baik mereka yang merasa kesulitan dalam mencari rezeki maupun mereka yang menganggap urusan nafkah sebagai hal yang mudah. Baik bagi mereka yang sering menghadapi kesulitan hidup, maupun yang senantiasa mengharapkan berkah dalam kelimpahan, buku ini menawarkan panduan praktis untuk membangun kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.

Judul               : Rizqan Wasi’an Thayyiban
Penulis            : Izza Rohman
Penerbit          : Qaf
Cetakan          : 2024
Tebal               : 188 halaman
ISBN               : 978-602-5547-45-4

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga