spot_img
Categories:

Ijazah Kiai Thaifur: Qasidah Burdah Ampuh untuk Keselamatan

- Advertisement -

Ambunten, NU Online Sumenep

Pembacaan Doa dan Qasidah Burdah yang dipimpin KH. Thaifur Ali Wafa disiarkan langsung dari Masjid Jamik Ambunten, melalui kanal YouTube TVNU Sumenep, Ahad (11/7/2021). Ribuan Nahdliyin ikut serta menyaksikan dari tempat masing-masing.

Acara yang ‘Pembacaan Shalawat Burdah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa’ ini sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT, bertawassul kepada Rasulullah SAW, dan tabarrukan kepada Imam Al-Busyiri, pengarah Qasidah Burdah, dengan harapan pandemi Covid-19 segera diangkat.

Hal ini disampaikan oleh KH. Thaifur Ali Wafa saat sebelum beliau memimpin pembacaan Qasidah Burdah secara virtual.

“Kita akan membaca Qasidah Burdah dengan niat tawassul kepada Rasulullah SAW dan tabarruk kepada Imam Al-Busyiri juga, semoga wabah Covid-19 ini cepat diangkat oleh Allah SWT dari kaum muslimin muslimat,” ungkap beliau.

Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep itu juga menceritakan tentang asal mula Qasidah Burdah yang dikarang oleh Imam Al-Busyiri itu. Secara istilah, Burdah bermakna selimut.

Dinamai selimut, karena satu ketika murid Imam Asy-Syadzili ini lumpuh. Meski berkali-kali berobat namun tak kunjung sembuh. Kemudian beberapa saat dari itu, Imam Al-Busyiri bermimpi didatangi Rasulullah SAW dan mengusapkan tangan kepadanya.

Lalu, oleh Rasulullah dimasukkan ke dalam selimut Seketika, Imam Al-Busyiri tidak lagi lumpuh. Dengan kata lain sembuh setelah terbangun dari mimpi itu.

“Itu sebabnya kenapa Qasidah ini dinamai Burdah, yang isinya tentang pujian-pujian kepada Rasulullah yang menunjukkan kecintaan Imam Al-Busyiri kepada Rasulullah SAW,” imbuh beliau.

Kiai Thaifur juga menyampaikan beberapa faidah dari Qasidah Burdah. Salah satunya seperti yang pernah disampaikan Habib Abdullah ibn Thahir (yang turut hadir duduk di samping Kiai Thaifur).

“Satu ketika ayah saya KH. Ali Wafa, memerintahkan kepada ayah dari Habib Abdullah ibn Thahir, untuk membaca Burdah dengan tujuan keselamatan dari segala musibah,” ungkap beliau menceritakan.

Faidah Qasidah Burdah berikutnya adalah ampuh untuk keselamatan dan kelancaran rezeki. Hal ini disampaikan Hadratussyeikh KH. Abdullah Salilul Khalil, mertua KH. Thaifur Ali Wafa.

“Sampai-sampai beliau mengatakan kepada saya: semua yang telah sampean saksikan tentang kehidupan saya (KH. Abdullah Salilul Khalil) tidak lain karena Burdah,” lanjut beliau menceritakan.

Pasalnya, menurut penuturan Kiai Thaifur, beliau pernah diijazahi Qasidah Burdah dari salah seorang gurunya di Makkah Al-Mukarramah. Juga diijazahi oleh mertua beliau sendiri dan beberapa Masyaikh lainnya.

Untuk itu, Kiai Thaifur, mengijazahkan Qasidah Burdah itu kepada seluruh masyarakat yang secara langsung mengikuti acara tersebut. Selain itu, ijazah juga dikhususkan kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sydney Australia, Asrama Mahasiswa Indonesia Al-Azhar Mesir, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur dan Komunitas Sholawat Qubro dari Bali.

“Maka dengan ini saya memberi ijazah kepada saudara-saudara kami kaum muslimin muslimat yang telah mengikuti acara ini seperti ijazah yang diberikan guru-guru kami. Ajaztukum hadzal Burdah (saya telah mengijazahkan Burdah ini),” ujar Kiai Thaifur.

“Qabiltu (saya terima),” sahut peserta serentak.

Kemudian Kiai Thaifur langsung memimpin pembacaan Qasidah Burdah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH. Muhammad Unais, Kiai Hasan Syarqawi, KH. Fauzi Hasbullah, Kiai Qudsillah.

Lalu acara ditutup dengan pembacaan tahlil bil ikhtishar. Tahlil ini dikhususkan kepada para wali Allah, dipimpin oleh Habib Abdullah ibn Thahir.

Sementara itu, saat dikonfirmasi NU Online Sumenep pada Senin (12/7/2021), Wakil Sekretaris PCNU Sumenep, Irwan Sujatmiko menuturkan pihaknya berharap agar ikhtiar batin ini semoga bisa menambah kesabaran masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Mari sama-sama kita jaga Sumenep khususnya dengan mengikuti vaksin dan selalu disiplin protokol kesehatan. Kurangi mobilitas sementara ini. Jika terpaksa keluar rumah selalu ingat pakai masker, sering mencuci tangan, hindari kerumunan, dan jaga jarak,” pungkas beliau.

Editor: A. Warits Rovi

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Ibnu Abbas
Ibnu Abbas
Pemimpin Redaksi NU Online Sumenep
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

4
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...