Image Slider

Pesan Kiai Zulfa di HIMA 2025: Ilmu dan Akhlak Kunci Hadapi Tantangan Era Modern

Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Zulfa Mustofa, mengajak para santri untuk menjaga hati tetap bersih, memperkuat pendidikan karakter, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu dan akhlakul karimah.

Pesan itu disampaikan dalam ceramahnya pada Haflatul Imtihan Madrasah Annuqayah (HIMA) 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Rabu malam, 9 Juli 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Zulfa menyampaikan kekagumannya terhadap Annuqayah yang disebutnya sebagai pondok pesantren terbesar di Pulau Madura. Menurutnya, keistimewaan Annuqayah tidak hanya pada jumlah santri dan luas wilayah, tetapi juga pada spiritualitas para pendirinya.

“Annuqayah itu artinya bersih. Kebersihan ini bukan hanya tempatnya, tapi bersih hatinya. Dari hati yang bersih, ilmu akan bersinar seperti intan,” ujar Kiai Zulfa.

Ia juga menciptakan sebuah syair yang menyiratkan harapannya terhadap masa depan para santri dan guru Annuqayah:

“Jika guru-guru Annuqayah bersih dan mengkristal, maka alumninya akan menyebar dari timur ke barat dan sinarnya akan dirasakan masyarakat.”

Santri Harus Jadi Garda Terdepan

Dalam ceramahnya, Kiai Zulfa menyoroti berbagai tantangan besar di era digital yang dihadapi generasi muda, termasuk santri. Ia menyinggung maraknya penyalahgunaan narkoba dan judi online (slot) di berbagai daerah, termasuk di Madura.

“Santri tidak cukup hanya cakap secara keilmuan, tapi juga harus menjadi penjaga moral di masyarakat. Mereka harus berada di garis depan dalam menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.

Kiai Zulfa menyebut karakter khas santri Madura yang dikenal pekerja keras, cerdas, tulus, dan polos sebagai modal penting yang harus dijaga. Menurutnya, keberagaman latar belakang santri Annuqayah dari berbagai daerah di Indonesia menjadi kekuatan tersendiri yang harus diarahkan untuk kebaikan bangsa.

Lingkungan Baik, Akhlak Kuat

Lebih lanjut, Kiai Zulfa menekankan pentingnya lingkungan dalam membentuk pribadi unggul. Ia mencontohkan para Imam Mazhab besar yang lahir dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung ilmu dan spiritualitas, bukan semata karena keturunan.

Ia juga mengutip pesan gurunya, almarhum KH. Sahal Mahfud:

“Barang siapa yang mengamalkan apa yang dia tahu, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang tidak pernah dia pelajari.”*

Dari kutipan itu, ia menekankan bahwa pengamalan ilmu lebih penting daripada sekadar penguasaan materi. Ia juga berbagi pengalaman pribadi bahwa dirinya bisa berkembang dalam organisasi dan dakwah, meski tidak melanjutkan kuliah, berkat mengamalkan ilmu dasar dari pesantren.

Santri Tak Perlu Minder

Sebagai penutup, Kiai Zulfa memberikan motivasi agar para santri tidak merasa minder meski tidak menempuh pendidikan tinggi formal. Ia meyakinkan bahwa ilmu dasar dan akhlak mulia dari pesantren merupakan bekal kuat untuk berkiprah di masyarakat.

“Ilmu dan akhlakul karimah adalah modal terbesar kalian. Santri tidak boleh minder. Jadilah penerang di mana pun kalian berada,” tandasnya.

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga