Pragaan, NU Online Sumenep
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pragaan menggelar acara peringatan Haul 1 Abad Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan yang dirangkai dengan Halal Bihalal Keluarga Besar NU Pragaan, pada Ahad (20/4/2025) bertempat di aula Kantor NU setempat.
Dengan mengusung tema “Menyatukan Langkah dalam Berkhidmah,” acara ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari pengurus struktural NU, meliputi lembaga, badan otonom, serta pengurus ranting se-kecamatan Pragaan.
Acara diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon, serta sambutan Ketua MWCNU Pragaan, Kiai Hambali Makhtum. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga semangat berkhidmah dan memperkuat sinergi antarstruktur NU.
“Kita berkumpul di sini bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai wujud nyata dari komitmen kita untuk terus menghidupkan semangat perjuangan NU di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya membangun kekompakan organisasi. “Kalau pengurusnya guyub dan komunikasi antarstruktur berjalan, maka program-program kita pun akan terasa manfaatnya sampai ke bawah,” tegasnya.
Selanjutnya, Rais MWCNU Pragaan, Kiai Abd. Warits Anwar, menyampaikan taujihat yang menyoroti nilai-nilai keteladanan dari Syaikhona Kholil Bangkalan, sekaligus mengajak seluruh pengurus untuk terus mempererat barisan dan menjaga harmoni dalam organisasi.
“Syaikhona Kholil bukan hanya guru besar ulama, tapi juga simbol keikhlasan dalam mengabdi. Kita harus meneladani beliau dengan cara menjaga marwah organisasi ini,” pesannya.
Ia juga mengajak para pengurus untuk tetap istiqamah dalam khidmah. “Berorganisasi di NU bukan untuk mencari nama, tapi ladang pahala jika dijalani dengan niat yang benar dan istiqamah,” pungkasnya.
Prosesi haul Syaikhona Kholil berlangsung khidmat dengan rangkaian tawassul, pembacaan Surah Yasin, tahlil, shalawat qiyam, serta mushafahah antarpeserta sebagai bentuk penguatan ukhuwah pasca-Idul Fitri.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan MWCNU Pragaan setiap usai Idul Fitri. Namun pada tahun ini, penyelenggara hanya menghadirkan pengurus NU untuk mempererat struktur internal serta membangun komunikasi lintas lini yang lebih dinamis dan harmonis.
