Image Slider

Berdayakan Warga, Mahasiswa Instika Sosialisasi Produksi Pokak dan Jamu Tradisional

Ganding, NU Online Sumenep

Mahasiswi Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif 2022 Posko 07 Desa Talaga mengadakan Sosialisasi Pembuatan Pokak dan Jamu Tradisional. Kegiatan yang dilaksanakan bersama Tim Penggerak PKK Talaga dan masyarakat ini dipusatkan di Balai Desa Talaga, Ganding, Sumenep.

Ketua Posko 07 Qoriatul Hasanah menyampaikan, acara ini bertujuan untuk memberdayakan warga dan memberikan pengarahan tentang pembuatan pokak dan jamu tradisional. Mengingat, di era teknologi saat ini pokak dan jamu tradisional merupakan produk UMKM yang bisa menjadi alternatif warga untuk meningkatkan ekonomi.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya acara ini, karena dengan ini kami juga bisa menimba ilmu dengan TP PKK dan masyarakat,” ujarnya, Sabtu (06/08/2022).

Ia mengatakan, sosialisasi pembuatan pokak dan jamu tradisional tersebut merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan warga dalam hal perekonomian. Selain itu, pihaknya berharap agar warga dapat menjaga kekhasan dan menjaga budaya lokal madura.

“Semoga acara ini dapat bermanfaat untuk masyarakat setempat,” ujar kader Kopri PMII Guluk-Guluk ini.

Sementara Mentor Pembuatan Pokak dan Jamu Tradisional, Istiqomah menuturkan, dirinya mengaku senang dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam melestarikan budaya nenek moyang di Madura.

“Serta, dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi. Semoga menjadi kesan yang baik untuk masyarakat Desa Talaga ini,” ucapnya.

Atas digelarnya kegiatan tersebut, respons baik timbul dari berbagai kalangan. Salah satunya disampaikan Kepala Urusan Keuangan Pemerintah Desa Talaga, Mas’riah. Dirinya mengaku bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi warga desa setempat.

“Alhamdulillah, dengan adanya pembuatan jamu tradisional ini semoga warga Desa Talaga bisa mengurangi penggunaan obat-obat kimia dan beralih ke jamu tradisional,” katanya.

Editor: A. Habiburrahman

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga