Batuan, NU Online Sumenep
Tanggal 02 Maret merupakan tanggal sakral bagi aktivis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Bagaimana tidak, dua maret selalu diperingati sebagai hari lahir salah satu organisasi yang ada di naungan Nahdlatul Ulama. Tahun ini, IPPNU sudah memasuki usai ke-67 tahun.
Berbagai kegiatan dilakukan untuk memeriahkan hari lahir IPPNU. Salah satunya kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Sumenep dalam rangka memperingati hari lahir IPPNU. Dikemas dengan Taaruf pengurus baru masa khidmat 2022-2024 yang dipusatkan di Aula lantai I PCNU Sumenep. Mengingat, satu bulan yang lalu IPPNU Sumenep baru saja menggelar konferensi.
Ketua PC IPPNU Sumenep, Sayyidah Syafiqoh menuturkan bahwa taaruf pengurus ini sengaja dilaksanakan pada hari lahirnya IPPNU dengan harapan kesadaran akan tanggungjawab bersama dalam menjalankan roda organisasi semakin menguat.
“Selama dua tahun kedepan, Kita semua mendapat amanah untuk menjalankan roda putar organisasi dari seluruh kader IPPNU di sumenep. Oleh karenanya, sinergitas serta kesadaaran akan tanggungjawab bersama menjadi sangat penting,” tuturnya.
Selain itu, dirinya meminta kepada semua calon pengurus untuk berkomitmen dalam membangun gerakan kedepan melalui penandatanganan pakta integritas calon pengurus yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
“Pakta integritas ini dijadikan sebagai acuan serta pengakuan kesanggupan dari masing-masing pengurus untuk berkhidmat di organisasi ini,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Khairunnisa’, selaku Sekretaris PC IPPNU Sumenep menambahkan bahwa kunci utama dalam menjaga solidaritas antar pengurus adalah komunikasi.
”Maka, saya berharap rekanita semua bisa terus bergandengan tangan dengan menjaga komunikasi antar pengurus,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, setelah terlebih dahulu memperingati hari lahir IPPNU dengan pembacaan shalawat nariyah bersama, sekretaris PC IPPNU sumenep Khairunnisa memaparkan struktur pengurus yang kemudian dilanjutkan dengan mempersilahkan kepada semua pengurus untuk memperkenalkan diri.
Pewarta : Liya
Editor: Ibnu Abbas
