Wakil Ketua PWNU Jatim Ajak Alumni Teladani Jejak Muassis Annuqayah

0
400

Pragaan, NU Online Sumenep

Haul yang diadakan setahun sekali merupakan tradisi warga NU untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Kali ini Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Cabang Pragaan menggelar Haul Masyaikh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Ahad (29/8/2021) di Pondok Pesantren Nurul Huda Pakamban Laok.

Di acara tersebut, KH Abd A’la Basyir menjelaskan, pesantren tidak meninggalkan akarnya, yaitu menekankan pendidikan agama dan akhlakul karimah.

“Pesantren yang dirintis oleh muassis untuk mencetak akhlak santri dengan tazkiyah, ta’lim, dan tarbiyah. Jangan artikan pesantren sebagai asrama, apalagi sekolahan,” sergah Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Dijeklaskan pula, ada perbedaan antara pesantren dengan lembaga akademik.

“Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang benar-benar mendidik dan mencerdaskan hati anak didik. Ingat, pesantren tidak hanya fokus pada ranah kognitif saja, tetapi ranah afektif dan psikomotorik juga dibina oleh kiai agar santri tidak canggung lagi ketika berada di tengah-tengah masyarakat,” ungkap mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu saat memberikan pengarahan.

Mantan Ketua Kopertais Wilayah IV Jawa Timur tersebut menceritakan bahwa, Almaghfurlah KH Ahmad Basyir Abdullah Sajjad mendirikan pesantren salaf karena akhlak santri di masa kini tidak sama dengan santri zaman dulu.

“Belakangan ini ada yang menolak ketika disebut santri. Ia lebih bangga disebut mahasiswa atau kami katakan ia bangga dengan status keilmuannya daripada menjadi seorang santri,” tuturnya menggugah alumni.

Menyikapi hal tersebut, Kiai A’la menceritakan kisah ayahnya saat menuntut ilmu di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Beliau menegaskan bahwa, keilmuan Kiai Basyir luar biasa.

“Bayangkan mondok 3 tahun keilmuannya tidak bisa dibandingkan dengan saya seorang Profesor,” ujarnya sambil menyampaikan pesan moril pada alumni.

Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengajak pada alumni agar tidak terjebak pada hal-hal yang hoax.

“Kearifan lokal yang diwariskan oleh Almaghfurlah KH M Syarqawi harus dijaga,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini