Ganding, NU Online Sumenep
Dalam sebuah maqalah diungkapkan, bahwa banyak orang membaca Al-Qur’an namun justru mendapatkan laknat apabila tidak membacanya dengan tajwid yang benar, sehingga dalam level parah bisa mengubah makna kandungan Al-Qur’an.
Atas dasar itu, Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif Posko 8 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk mengadakan kegiatan kursus tajwid metode Yanbu’a, Sabtu (06/08/2022) di kediaman Nyai Fatimah, Desa Ketawang Parebaan, Ganding.
Nyai Vivi Nafidzatin Nadhar selaku Ketua Posko 8 KKN Instika Guluk-Guluk menuturkan, tujuan program kursus ini untuk memberikan pengetahuan dan membenahi masyarakat jika masih ada yang membaca Al-Qur’an terbawa pada langgam kebiasaan berbahasa sehari-hari.
“Sebab, fakta yang kami temukan, logat atau langgam bahasa sehari-hari turut berpotensi mempengaruhi cara baca, contohnya seperti saat membaca هاَ (ha) maka diubah melafadzkannya dengan هٓ (he), membaca وَلاَ (wala) dibaca dengan (wela), dan lainnya,” tuturnya.
Menurut Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee 1 Guluk-Guluk ini menyatakan, kursus tajwid akan dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan beberapa materi pokok.
“Materi pokoknya yaitu, lafadz Gharib fil Qur’an, Ahkamunnun wa at-Tanwin, Makharijul Huruf, Shifatul Huruf Bayanul Waqfi, Hukmul basmalah, dan Ad-du’a fi Akhir as-Shuwar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, mulanya beberapa wali murid merasa kesulitan untuk membaca sesuai makhraj huruf, tetapi setelah beberapa mengikuti kegiatan ini mulai tampak semakin bisa membaca Al-Qur’an dengan lebih baik.
Metode yang ia kenalalkan adalah metode Yanbu’a ditulis oleh KH Ulin Nuha Arwani dari Kudus, Jawa Tengah, kitabnya terdiri dari 7 jilid, mulai materi dasar hingga materi lebih rumit.
“Harapan kami semoga dengan mendampingi wali murid, ilmu ini tidak terhenti namun bisa lebih bermanfaat. Sebab para wali murid bisa mengajarkan kembali pada anak-anak di rumah maupun pada anak didik di lembaga pendidikan masing-masing,” pungkasnya.
Kegiatan kursus tajwid ini diikuti oleh 15 wali murid Taman Kanak-Kanak (TK) As-Shobirin. Tiap peserta diperkenankan bertanya seusai materi disampaikan dan mereka antusias menyimak juga bertanya pada pembimbing atas hal yang kurang dimengerti.
Editor : Firdausi

