Pragaan, NU Online Sumenep
Dalam rangka menyambut arus mudik Lebaran 2025, Satuan Koordinasi Rayon (Sarkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pragaan resmi membuka Posko Mudik 2025 di depan kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang kebetulan berdekatan dengan Klinik Pratama NU Pragaan.
Komandan Barisan Ansor Serbaguna Lalu Lintas (Balantas) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Sumenep, K. Kurdi Muarif mengutarakan, didirikannya posko mudik berangkat instruksi Satuan Koordinasi Wilayah (Sarkorwil) Banser Jawa Timur kepada semua Sarkorcab.
Diceritakan, rencana mulanya, Satkorcab ingin membuka 3 posko mudik di titik yang berbeda, antara lain: Pasongsongan (daerah perbatasan), Kota (daerah terminal), dan Pragaan yang lokasinya sangat strategis, yakni berapitan dengan Klinik Pratama NU Pragaan.
“Yang terealisasi hanya di Pragaan, mengingat anggota Banser di dominasi dari daerah pesisir. Untuk pergi ke daerah Pantura, memakan waktu yang agak lama. Alhamdulillah, posko ini sudah berjalan selama 3 tahun di Pragaan. Mohon dukungannya dari semua pihak,” ujarnya saat dikonfirmasi di Posko Mudik, Sabtu malam (29/03/2025).
Dirinya menegaskan, posko ini dibangun atas instruksi pimpinan, bahkan diresmikan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep, K. Qumri Rahman pada tanggal 27 Mei 2025.
Atas instruksinya, lanjutnya, Posko Mudik akan berakhir setelah Lebaran Ketupat. Sementara yang standby setiap malam terdiri dari 2 tingkatan, yakni 3 orang dari Sarkorcab dan seluruh anggota Satkoryon Pragaan.
Disebutkan, mereka yang dari Satkorcab terdiri dari 3, antara lain: Balantas, Banser Husada, Corp Provost Banser. Menyoal alat medis, Banser Husada disupport alat-alat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK).
“Kami sudah disupport alat medis. Nah, jika membutuhkan pertolongan yang darurat, pasien kami rujuk ke klinik NU. Alhamdulillah, selama kami piket, belum ada insiden kecelakan. Mudah-mudahan tidak terjadi,” ucapnya.
Posko Mudik Dibangun Kekuatan Swadaya
K. Kurdi menyatakan, posko yang dibuka di depan kantor MWCNU menggunakan kekuatan swadaya anggota. Mulai dari terop, logistik, dan lainya.
Saat PC GP Ansor Sumenep meresmikan posko ini, lanjutnya, Satkoryon Pragaan mendapat bantuan dana Rp800.000,- Uang itu tidak dihabiskan semua. Tapi diatur agar kebutuhan anggota terpenuhi.
“Dari nominal 800 ribu kami atur. 500 ribu kami jadikan uang transportasi anggota Sarkoryon yang piket tiap hari. Sisanya kami jadikan pada hal-hal yang bermanfaat,” teranya.